Postbiotik sebagai Paradigma Baru dalam Kesehatan Berbasis Mikrobioma
Pendahuluan: Era Baru dalam Ilmu Mikrobioma
Dalam beberapa dekade terakhir, pemahaman ilmiah tentang mikrobioma manusia telah berkembang pesat, mengubah cara kita memandang kesehatan dan penyakit. Komunitas mikroorganisme kompleks yang mendiami tubuh kita, terutama di saluran pencernaan, kini diakui sebagai organ fungsional yang vital, yang memengaruhi segalanya mulai dari metabolisme dan kekebalan hingga fungsi neurologis.[1, 2] Awalnya, fokus intervensi untuk memodulasi ekosistem ini sebagian besar terkonsentrasi pada probiotik—mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan—dan prebiotik, substrat yang mendorong pertumbuhan mikroba menguntungkan.[3, 4] Namun, seiring dengan pendewasaan bidang ini, sebuah paradigma baru telah muncul, yang berpusat pada produk-produk yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini.
Konsep ini telah melahirkan "postbiotik," sebuah istilah yang semakin mendapat perhatian di kalangan komunitas ilmiah, industri makanan fungsional, dan konsumen yang sadar kesehatan.[5, 6] Postbiotik mewakili pergeseran dari gagasan bahwa hanya mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat, ke pengakuan bahwa sel-sel mikroba yang tidak aktif, komponen-komponennya, dan metabolit yang dihasilkannya juga memiliki aktivitas biologis yang kuat dan signifikan.[3, 7] Pergeseran ini didorong oleh pencarian solusi yang lebih stabil, lebih aman, dan lebih terstandarisasi untuk memodulasi kesehatan inang, mengatasi beberapa tantangan yang melekat pada probiotik hidup.[5, 8]
Laporan ini menyajikan analisis mendalam dan komprehensif tentang postbiotik, berdasarkan tinjauan ekstensif terhadap literatur ilmiah internasional. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang lanskap postbiotik saat ini, mulai dari definisi ilmiah yang telah distandarisasi hingga komposisi molekuler, mekanisme aksi fisiologis, dan bukti klinis yang mendukung manfaat kesehatannya. Selain itu, laporan ini akan menganalisis keunggulan komparatif postbiotik, tren pasar yang mendorong pertumbuhannya, serta tantangan signifikan dalam penelitian, komersialisasi, dan regulasi yang harus diatasi. Dengan mengeksplorasi subjek ini secara mendalam, laporan ini bertujuan untuk memetakan jalan bagi postbiotik sebagai komponen integral dari masa depan nutrisi, terapi, dan kesehatan preventif.
Bagian 1: Mendefinisikan Postbiotik: Evolusi Konsep dan Konsensus Ilmiah
Pemahaman tentang postbiotik telah melalui evolusi yang signifikan, beralih dari serangkaian konsep yang beragam dan sering tumpang tindih menjadi definisi yang lebih terstandarisasi dan diterima secara global. Perjalanan ini mencerminkan pendewasaan ilmu mikrobioma dan kebutuhan akan terminologi yang tepat untuk memfasilitasi penelitian, pengembangan produk, dan regulasi.
1.1 Dari Probiotik ke Postbiotik: Sebuah Pergeseran Paradigma
Gagasan bahwa mikroorganisme non-hidup dapat memberikan manfaat kesehatan bukanlah hal baru.[5] Selama bertahun-tahun, berbagai istilah telah digunakan untuk menggambarkan konsep ini, menciptakan lanskap terminologi yang kompleks dan terkadang membingungkan. Istilah-istilah seperti "paraprobiotik" (atau "ghost probiotics"), "metabiotik," "probiotik yang diinaktivasi dengan panas," "lisat bakteri," dan "probiotik non-viabel" semuanya muncul dalam literatur ilmiah untuk merujuk pada sel mikroba yang tidak aktif atau fraksi selulernya yang menunjukkan efek biologis.[5, 9, 10, 11]
Penelitian awal sering kali berfokus pada metabolit yang dilepaskan oleh probiotik sebagai komponen aktif utama.[3, 9] Definisi awal postbiotik sering kali menggambarkannya sebagai "setiap faktor yang dihasilkan dari aktivitas metabolik probiotik atau molekul yang dilepaskan yang mampu memberikan efek menguntungkan bagi inang".[9] Namun, pendekatan yang berpusat pada metabolit ini terbukti problematik karena beberapa alasan. Pertama, hal ini menciptakan inkonsistensi logis; metabolit yang identik secara kimiawi, seperti asam butirat, akan dianggap sebagai postbiotik jika diproduksi oleh probiotik, tetapi tidak jika diproduksi oleh mikroba yang belum ditetapkan sebagai probiotik atau disintesis secara kimia.[9] Kedua, definisi semacam itu membatasi aplikasi potensial postbiotik hanya pada produk yang berasal dari probiotik yang sudah ada, sehingga menghambat inovasi.[12] Selain itu, beberapa definisi awal secara keliru membatasi lokasi aksi postbiotik hanya pada lumen usus, mengabaikan potensi aplikasinya pada permukaan tubuh lain seperti kulit atau saluran urogenital.[9] Ketidakjelasan dan kurangnya konsensus ini menghambat kemajuan di lapangan, sehingga diperlukan sebuah definisi standar yang jelas.
1.2 Konsensus ISAPP: Standardisasi Definisi dan Ruang Lingkup
Sebuah titik balik yang krusial terjadi pada tahun 2021 ketika International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP) mengumpulkan panel ahli internasional untuk mencapai konsensus. Hasilnya adalah definisi yang kini menjadi standar emas di bidang ini: Postbiotik adalah "sediaan mikroorganisme mati dan/atau komponennya yang memberikan manfaat kesehatan bagi inang" (a preparation of inanimate microorganisms and/or their components that confers a health benefit on the host).[9, 10, 12]
Definisi ini secara strategis mengubah lanskap penelitian, regulasi, dan komersialisasi. Ini mengalihkan fokus dari "sup metabolit" yang sulit distandarisasi menjadi "biomassa mikroba yang diproses" yang lebih terukur dan dapat diregulasi. Pergeseran ini memberikan "jangkar" fisik yang dapat diidentifikasi (sel atau fragmen sel) pada produk, yang secara langsung memfasilitasi standardisasi, memungkinkan kuantifikasi (misalnya, jumlah sel per gram), dan membuka jalan bagi kerangka regulasi yang lebih jelas.[9, 13, 14] Fondasi ini memungkinkan postbiotik untuk beralih dari konsep akademis yang kabur menjadi kategori produk komersial yang layak.
Analisis mendalam terhadap setiap komponen definisi ISAPP mengungkapkan ketelitian dan cakupannya:
- "Sediaan (Preparation)": Kata ini menekankan bahwa postbiotik bukanlah produk sampingan yang tidak disengaja, melainkan hasil dari proses teknologi yang disengaja, terkontrol, dan dapat direproduksi. Ini mencakup langkah-langkah spesifik untuk produksi biomassa dan inaktivasi mikroba.[9, 13]
- "Mikroorganisme Mati (Inanimate Microorganisms)": Ini adalah inti dari definisi tersebut. Komponen yang wajib ada adalah sel mikroba utuh yang telah diinaktivasi atau fragmen selulernya. Ini secara tegas membedakan postbiotik dari probiotik (yang harus hidup) dan dari definisi lama yang hanya berfokus pada metabolit.[9, 12]
- "dan/atau Komponennya": Klausul ini mengakui bahwa manfaat kesehatan tidak hanya berasal dari sel utuh yang mati, tetapi juga bisa dari fragmen struktural seperti dinding sel, peptidoglikan, asam teikoat, atau protein permukaan yang tetap bioaktif setelah proses inaktivasi.[3, 12, 15]
- "dengan atau tanpa Metabolit": Definisi ini mengakui bahwa metabolit yang dihasilkan selama fermentasi (seperti SCFA, bakteriosin, atau eksopolisakarida) sering kali ada dalam sediaan akhir dan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap efek kesehatan secara keseluruhan. Namun, keberadaan metabolit ini bersifat opsional; yang terpenting adalah adanya biomassa mikroba yang tidak aktif.[12, 16]
- "Manfaat Kesehatan bagi Inang": Seperti halnya probiotik, klaim manfaat postbiotik harus didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dari studi pada target inang (misalnya, manusia, hewan peliharaan, atau ternak). Manfaat ini tidak terbatas pada usus dan dapat terjadi di berbagai permukaan tubuh, termasuk rongga mulut, kulit, saluran urogenital, atau nasofaring.[9, 11, 12]
1.3 Terminologi Terkait: Membedakan Postbiotik dari Konsep Serupa
Untuk menghindari kebingungan, penting untuk membedakan postbiotik dari konsep lain yang terkait namun berbeda secara fundamental:
- Postbiotik vs. Metabolit Murni: Senyawa tunggal yang diisolasi dan dimurnikan, seperti asam butirat yang disintesis secara kimia, tidak memenuhi definisi postbiotik menurut ISAPP. Meskipun senyawa tersebut mungkin merupakan komponen aktif dalam sediaan postbiotik, istilah "postbiotik" merujuk pada sediaan kompleks yang mengandung biomassa mikroba mati.[12, 17]
- Postbiotik vs. Vaksin: Vaksin, meskipun sering kali mengandung komponen mikroba yang diinaktivasi, secara eksplisit dikecualikan dari definisi postbiotik. Vaksin dirancang untuk tujuan spesifik menginduksi kekebalan adaptif yang tahan lama dan spesifik terhadap antigen, yang merupakan mekanisme aksi yang berbeda dari manfaat fisiologis yang lebih luas yang diberikan oleh postbiotik.[12, 16]
- Postbiotik vs. Probiotik Mati dalam Produk: Sebuah produk probiotik yang sel-selnya mati selama masa simpan tidak secara otomatis menjadi postbiotik. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai postbiotik, sediaan yang tidak aktif tersebut harus secara independen terbukti memberikan manfaat kesehatan dalam bentuknya yang tidak aktif melalui studi klinis.[10, 18]
Dengan adanya definisi konsensus ini, bidang postbiotik kini memiliki landasan yang kokoh untuk kemajuan ilmiah dan inovasi produk yang bertanggung jawab.
Bagian 2: Komposisi dan Komponen Bioaktif Postbiotik
Postbiotik adalah sediaan kompleks yang terdiri dari berbagai komponen bioaktif. Keberagaman molekul ini adalah sumber dari berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Komponen-komponen ini dapat diklasifikasikan secara luas menjadi dua kategori utama: komponen struktural yang berasal dari sel mikroba itu sendiri, dan metabolit fungsional yang dihasilkan selama pertumbuhan dan fermentasi.
2.1 Komponen Struktural Mikroba
Setelah proses inaktivasi (misalnya, dengan panas atau tekanan tinggi), banyak struktur seluler dari mikroorganisme asli tetap utuh atau terfragmentasi, dan komponen-komponen ini sering kali menjadi pelaku utama dalam interaksi dengan sistem inang.
- Dinding Sel dan Peptidoglikan: Dinding sel bakteri, terutama dari bakteri Gram-positif seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, adalah struktur yang kuat dan kaya akan peptidoglikan. Peptidoglikan dan fragmennya, yang dikenal sebagai muropeptida, adalah imunomodulator yang kuat. Mereka dapat dikenali oleh reseptor sistem imun bawaan inang, memicu respons yang dapat bersifat anti-inflamasi atau pro-inflamasi tergantung pada konteksnya.[3, 15, 19]
- Asam Teikoat (TA) dan Lipoteikoat (LTA): Ini adalah glikopolimer anionik yang tertanam di dalam dinding sel peptidoglikan bakteri Gram-positif. LTA, khususnya, telah dipelajari secara ekstensif karena kemampuannya untuk berinteraksi dengan reseptor Toll-like 2 (TLR2) pada sel-sel imun dan epitel. Interaksi ini dapat memodulasi jalur sinyal inflamasi dan memperkuat fungsi barier usus. Sebagai contoh, LTA dari Bifidobacterium animalis subsp. lactis BPL1 telah terbukti memiliki kemampuan mengurangi lemak dalam model praklinis melalui jalur sinyal yang dimediasi TLR2.[15, 19]
- Protein Lapisan Permukaan (S-layer proteins): Banyak strain probiotik memiliki lapisan protein kristal di bagian terluar sel mereka yang disebut S-layer. Protein-protein ini terlibat dalam berbagai fungsi, termasuk adhesi ke sel inang dan modulasi respons imun. Bahkan setelah sel diinaktivasi, protein S-layer ini dapat tetap fungsional dan berkontribusi pada efek postbiotik.[5, 13]
- Struktur Adhesi Lainnya: Struktur permukaan seperti pili dan fimbriae, yang digunakan bakteri hidup untuk menempel pada permukaan mukosa, dapat mempertahankan beberapa fungsi adhesinya bahkan setelah inaktivasi. Ini memungkinkan sediaan postbiotik untuk secara kompetitif menghambat perlekatan patogen ke sel epitel, sebuah mekanisme yang dikenal sebagai eksklusi kompetitif.[3, 12]
2.2 Metabolit Fungsional yang Terkandung
Meskipun bukan merupakan syarat wajib menurut definisi ISAPP, banyak sediaan postbiotik mengandung metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme selama fase pertumbuhan aktif. Metabolit-metabolit ini seringkali sangat bioaktif dan berkontribusi secara signifikan terhadap kemanjuran produk.
- Asam Lemak Rantai Pendek (Short-Chain Fatty Acids - SCFA): SCFA adalah produk akhir utama dari fermentasi serat makanan (prebiotik) oleh mikrobiota usus, terutama oleh bakteri dari filum Firmicutes dan Bacteroidetes.[20, 21, 22] Tiga SCFA utama adalah:
- Butirat: Dianggap sebagai SCFA yang paling penting untuk kesehatan usus besar. Butirat adalah sumber energi utama bagi sel-sel epitel kolon (kolonosit), membantu menjaga integritas barier usus, dan memiliki efek anti-inflamasi yang kuat, sebagian dengan menghambat enzim histone deacetylase (HDAC).[12, 20, 23]
- Propionat: Terutama dimetabolisme di hati, propionat berperan dalam glukoneogenesis dan metabolisme lipid, serta telah dikaitkan dengan regulasi nafsu makan.[20, 24]
- Asetat: SCFA yang paling melimpah, asetat memasuki sirkulasi sistemik dan digunakan sebagai substrat untuk sintesis kolesterol dan asam lemak di jaringan perifer.[20, 21]
- Bakteriosin: Ini adalah peptida antimikroba yang disintesis secara ribosomal yang memiliki aktivitas bakterisida yang kuat dan seringkali spesifik terhadap bakteri yang berkerabat dekat. Mekanisme kerjanya yang umum adalah dengan membentuk pori-pori di membran sel bakteri target, yang menyebabkan kebocoran sel dan kematian. Bakteriosin memberikan sediaan postbiotik kemampuan untuk secara langsung menekan pertumbuhan patogen di saluran pencernaan.[7, 13, 25]
- Eksopolisakarida (Exopolysaccharides - EPS): Ini adalah polimer karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang disekresikan oleh banyak bakteri asam laktat. EPS dapat memiliki berbagai fungsi, termasuk meningkatkan fungsi barier usus, memodulasi sistem imun, dan bertindak sebagai substrat yang dapat difermentasi (efek prebiotik) untuk mikroba usus lainnya.[3, 12, 26]
- Enzim: Sediaan postbiotik dapat mengandung berbagai enzim yang tetap aktif setelah proses inaktivasi. Ini termasuk enzim pencernaan seperti lipase dan protease, serta enzim antioksidan seperti glutathione peroxidase dan katalase, yang dapat membantu melindungi sel inang dari kerusakan oksidatif.[3, 15]
- Peptida Bioaktif: Selama fermentasi, terutama pada substrat berbasis protein seperti susu, probiotik dapat melepaskan peptida bioaktif melalui aktivitas proteolitiknya. Peptida-peptida ini dapat memiliki berbagai fungsi, termasuk efek antihipertensi (dengan menghambat enzim pengonversi angiotensin), antioksidan, dan imunomodulator.[27, 28, 29]
Keragaman komponen ini menggarisbawahi sifat multifaktorial dari postbiotik. Manfaat kesehatan yang diamati kemungkinan besar bukan hasil dari satu molekul tunggal, melainkan efek sinergis dari berbagai komponen struktural dan metabolit yang bekerja bersama. Tabel berikut merangkum komponen-komponen kunci ini dan fungsi utamanya.
Tabel 2: Komponen Bioaktif Utama Postbiotik dan Fungsinya
| Komponen | Kelas | Sumber Mikroba Umum | Mekanisme/Fungsi Biologis Utama | Referensi Snippet |
|---|---|---|---|---|
| Butirat, Propionat, Asetat | Asam Lemak Rantai Pendek (SCFA) | Firmicutes, Bacteroidetes | Sumber energi untuk kolonosit, penguatan barier usus, anti-inflamasi, regulasi metabolik. | [12, 20, 21] |
| Peptidoglikan/Muropeptida | Fragmen Dinding Sel | Bakteri Gram-positif | Imunomodulasi melalui interaksi dengan reseptor pengenalan pola (PRRs) seperti NOD2. | [3, 19] |
| Asam Lipoteikoat (LTA) | Fragmen Dinding Sel | Lactobacillus, Bifidobacterium | Modulasi sistem imun melalui TLR2, efek anti-inflamasi, penguatan barier. | [13, 15, 19] |
| Eksopolisakarida (EPS) | Polisakarida | Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus | Penguatan barier mukosa, imunomodulasi, efek prebiotik pada mikrobiota lain. | [3, 12, 26] |
| Bakteriosin (misalnya, Nisin) | Peptida Antimikroba | Lactobacillus, Lactococcus | Aktivitas antimikroba langsung terhadap patogen dengan membentuk pori-pori membran. | [7, 13, 25] |
| Protein S-layer | Protein Permukaan Sel | Lactobacillus | Adhesi kompetitif terhadap patogen, interaksi langsung dengan sel inang, imunomodulasi. | [5, 13] |
| Peptida Bioaktif | Peptida | Lactobacillus, Bifidobacterium | Antihipertensi (penghambatan ACE), antioksidan, imunomodulator. | [27, 29] |
| Enzim (misalnya, Katalase) | Enzim | Berbagai probiotik | Aktivitas antioksidan, membantu pencernaan. | [3, 15] |
Bagian 3: Mekanisme Aksi Fisiologis Postbiotik
Manfaat kesehatan dari postbiotik dimediasi melalui serangkaian mekanisme fisiologis yang kompleks dan seringkali saling berhubungan. Tidak seperti probiotik yang aksinya bergantung pada viabilitas dan aktivitas metabolik di dalam inang, postbiotik memberikan efeknya melalui interaksi langsung komponen bioaktifnya dengan sistem inang dan mikrobiota residen. Mekanisme ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama: modulasi mikrobiota, penguatan barier epitel, dan imunomodulasi.
3.1 Modulasi Mikrobiota Residen
Meskipun postbiotik terdiri dari mikroorganisme yang tidak hidup dan tidak dapat berkolonisasi di usus, mereka tetap dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap komposisi dan fungsi komunitas mikroba yang sudah ada.[11, 12] Bukti untuk mekanisme ini masih terus berkembang, tetapi beberapa jalur potensial telah diidentifikasi.[30]
- Aktivitas Antimikroba Langsung: Banyak sediaan postbiotik mengandung senyawa dengan sifat antimikroba yang dapat secara selektif menghambat pertumbuhan patogen atau mikroorganisme yang tidak diinginkan. Asam laktat, misalnya, menurunkan pH lingkungan usus, menciptakan kondisi yang kurang menguntungkan bagi banyak patogen. Bakteriosin, seperti yang telah dibahas, memiliki aktivitas bakterisida yang ditargetkan terhadap patogen tertentu, sehingga memberikan keuntungan kompetitif bagi bakteri menguntungkan yang ada.[5, 12, 31]
- Modulasi Metabolik Tidak Langsung: Postbiotik dapat bertindak sebagai "pemberi sinyal" atau "substrat" untuk mikrobiota residen. Sebagai contoh, asam laktat yang ada dalam sediaan postbiotik dapat dikonsumsi oleh bakteri lain di usus (misalnya, Eubacterium hallii) untuk menghasilkan butirat, SCFA yang sangat bermanfaat.[12] Selain itu, postbiotik dapat membawa molekul quorum sensing atau quorum quenching yang dapat mengganggu atau memodulasi sistem komunikasi antar-bakteri, yang pada gilirannya dapat memengaruhi virulensi patogen atau perilaku komunitas mikroba secara keseluruhan.[12]
3.2 Penguatan Barier Epitel
Salah satu mekanisme aksi postbiotik yang paling terdokumentasi dengan baik dan secara klinis relevan adalah kemampuannya untuk memperkuat dan menjaga integritas barier epitel usus.[1, 5, 12] Barier usus adalah lapisan sel tunggal yang berfungsi sebagai garis pertahanan kritis, memisahkan lingkungan internal tubuh dari isi lumen usus yang kompleks.
- Peningkatan Protein Tight Junction: Postbiotik, dan khususnya komponen seperti SCFA dan protein spesifik, telah terbukti secara langsung merangsang sel-sel epitel untuk meningkatkan ekspresi dan lokalisasi protein tight junction. Protein seperti zonula occludens-1 (ZO-1), okludin, dan klaudin adalah "lem molekuler" yang menyegel ruang di antara sel-sel epitel. Dengan meningkatkan protein-protein ini, postbiotik secara efektif "mengencangkan" barier, mengurangi permeabilitasnya terhadap molekul yang tidak diinginkan.[5, 12] Studi in vitro secara konsisten menunjukkan bahwa penambahan postbiotik ke kultur sel epitel usus (seperti Caco-2) menghasilkan peningkatan transepithelial electrical resistance (TEER), yang merupakan ukuran kuantitatif dari integritas barier.[12]
- Perlindungan Terhadap Disrupsi: Selain memperkuat barier dalam kondisi normal, postbiotik juga dapat melindunginya dari kerusakan yang disebabkan oleh pemicu inflamasi seperti lipopolisakarida (LPS), yang merupakan komponen dinding sel bakteri Gram-negatif. SCFA, misalnya, telah terbukti melindungi barier epitel dari gangguan yang diinduksi LPS.[12]
- Stimulasi Produksi Musin: Beberapa komponen postbiotik, seperti eksopolisakarida (EPS), dapat merangsang sel goblet di epitel untuk menghasilkan lebih banyak musin, protein utama yang membentuk lapisan lendir pelindung di atas permukaan epitel. Lapisan lendir ini berfungsi sebagai barier fisik dan kimia tambahan.[5, 12]
3.3 Imunomodulasi: Interaksi dengan Sistem Kekebalan Inang
Postbiotik mengerahkan efek imunomodulator yang kuat dengan berinteraksi langsung dengan sel-sel sistem kekebalan inang, baik di tingkat lokal di mukosa usus maupun secara sistemik.[1, 16, 31, 32]
- Pengenalan oleh Reseptor Imun Bawaan: Komponen struktural mikroba dalam postbiotik, seperti peptidoglikan, LTA, dan DNA mikroba, berfungsi sebagai Microbe-Associated Molecular Patterns (MAMPs). MAMPs ini dikenali oleh Pattern Recognition Receptors (PRRs) yang diekspresikan pada permukaan sel imun (seperti makrofag dan sel dendritik) dan sel epitel. Reseptor yang paling dikenal termasuk keluarga Toll-like Receptor (misalnya, TLR2, TLR4) dan Nucleotide-binding oligomerization domain-containing protein (NOD).[2, 5, 31]
- Regulasi Jalur Sinyal dan Produksi Sitokin: Pengikatan MAMPs ke PRRs memicu kaskade sinyal intraseluler, terutama melalui jalur seperti Nuclear Factor-kappa B (NF-κB) dan Mitogen-activated protein kinases (MAPK). Aktivasi jalur ini pada akhirnya mengatur transkripsi gen yang mengkode sitokin, kemokin, dan molekul sinyal imun lainnya. Postbiotik telah terbukti mampu menyeimbangkan respons imun, sering kali dengan menekan produksi sitokin pro-inflamasi (seperti Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-α) dan Interleukin-6 (IL-6)) sambil secara bersamaan meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi (seperti Interleukin-10 (IL-10)).[32, 33, 34]
- Pengaruh pada Diferensiasi Sel Imun: Metabolit postbiotik tertentu, terutama butirat, dapat memengaruhi diferensiasi sel T. Butirat dikenal dapat mendorong perkembangan sel T regulator (Tregs), populasi sel T yang penting untuk menekan respons imun yang berlebihan dan menjaga toleransi imunologis terhadap antigen yang tidak berbahaya, seperti makanan dan bakteri komensal.[21, 34]
3.4 Sinergi Mekanisme: Serangan Dua Cabang Terhadap Peradangan
Mekanisme aksi postbiotik tidak bekerja secara terpisah; mereka bersifat multifaset dan sinergis. Salah satu contoh paling kuat dari sinergi ini adalah hubungan antara penguatan barier epitel dan modulasi imun. Peningkatan permeabilitas usus, atau "usus bocor," memungkinkan komponen mikroba pro-inflamasi seperti LPS untuk berpindah dari lumen usus ke dalam sirkulasi darah. Kehadiran LPS dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai endotoksemia metabolik, adalah pemicu kuat peradangan sistemik tingkat rendah, yang diyakini menjadi dasar dari banyak penyakit kronis, termasuk sindrom metabolik, penyakit kardiovaskular, dan beberapa kondisi autoimun.[35]
Postbiotik mengatasi masalah ini melalui pendekatan "serangan dua cabang." Pertama, dengan memperkuat integritas barier usus, mereka secara fisik mengurangi jumlah LPS dan pemicu inflamasi lainnya yang dapat memasuki aliran darah. Ini adalah mekanisme pencegahan peradangan yang proaktif.[5, 12] Kedua, secara bersamaan, komponen postbiotik lainnya seperti LTA dan butirat secara aktif memodulasi respons sistem imun untuk menjadi lebih toleran dan anti-inflamasi.[19, 34] Ini adalah mekanisme penekanan peradangan yang reaktif. Kombinasi dari "memperbaiki pagar" dan "menenangkan penjaga" ini menjelaskan mengapa postbiotik menunjukkan potensi terapeutik yang luas di berbagai kondisi kesehatan yang tampaknya tidak terkait, yang banyak di antaranya memiliki komponen inflamasi yang mendasarinya.[36]
Bagian 4: Aplikasi Klinis dan Manfaat Kesehatan Berbasis Bukti
Minat yang meningkat terhadap postbiotik didukung oleh semakin banyaknya bukti ilmiah dari studi praklinis dan klinis yang menunjukkan potensi manfaatnya di berbagai bidang kesehatan. Bukti-bukti ini mencakup spektrum yang luas, mulai dari gangguan pencernaan klasik hingga kondisi sistemik seperti penyakit metabolik, alergi, dan kesehatan kulit.
4.1 Kesehatan Pencernaan
Area aplikasi postbiotik yang paling banyak diteliti dan paling mapan adalah dalam pengelolaan kesehatan dan gangguan pencernaan.
- Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan Diare Kronis: Sejumlah uji klinis acak terkontrol (RCT) telah menunjukkan kemanjuran postbiotik dalam meredakan gejala IBS. Sebagai contoh, sediaan Bifidobacterium bifidum MIMBb75 yang diinaktivasi dengan panas terbukti secara signifikan mengurangi gejala IBS secara keseluruhan, termasuk nyeri perut, kembung, dan kualitas hidup, dibandingkan dengan plasebo.[37, 38] Demikian pula, Lactobacillus acidophilus LB yang distabilkan dengan panas menunjukkan perbaikan signifikan dalam frekuensi buang air besar dan gejala terkait pada pasien IBS dengan diare dominan.[38] Sebuah studi crossover RCT baru-baru ini yang menggunakan postbiotik Probio-Eco® menemukan perbaikan signifikan pada konsistensi tinja (menurut Skala Tinja Bristol), frekuensi defekasi, dan urgensi pada peserta dengan diare kronis.[39]
- Penyakit Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease - IBD): Meskipun sebagian besar bukti masih berasal dari model praklinis, hasilnya sangat menjanjikan. Postbiotik telah terbukti mengurangi peradangan usus, kerusakan mukosa, dan menormalkan komposisi mikrobiota pada model hewan kolitis.[40, 41] Mekanisme yang mendasarinya adalah penguatan barier usus dan modulasi respons imun lokal di usus, yang keduanya merupakan faktor kunci dalam patogenesis IBD.[1]
- Diare Infeksius dan Terkait Antibiotik: Postbiotik telah lama digunakan untuk diare, terutama pada populasi anak-anak. Studi klinis telah menunjukkan bahwa sediaan Lactobacillus LB yang diinaktivasi dapat mempersingkat durasi diare akut pada anak-anak, baik yang disebabkan oleh rotavirus maupun non-rotavirus.[38] Selain itu, ada bukti awal yang menunjukkan bahwa postbiotik dapat membantu mencegah diare terkait antibiotik, kemungkinan dengan menstabilkan mikrobiota dan melindungi barier usus dari efek disruptif antibiotik.[31]
4.2 Kesehatan Sistem Imun
Kemampuan postbiotik untuk memodulasi sistem imun secara langsung telah membuka jalan bagi aplikasinya dalam pencegahan infeksi dan pengelolaan kondisi alergi.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA): Beberapa RCT telah mengevaluasi efek postbiotik pada ISPA. Suplementasi harian dengan Lactobacillus plantarum L-137 yang dibunuh dengan panas (HK L-137) terbukti secara signifikan mengurangi insidensi, durasi, dan keparahan ISPA pada individu sehat yang mengalami tingkat stres psikologis tinggi.[38] Studi lain pada orang tua menunjukkan bahwa Lactobacillus pentosus b240 yang dibunuh dengan panas mengurangi tingkat insidensi flu biasa.[38] Mekanisme yang diusulkan termasuk peningkatan kadar imunoglobulin A (IgA) sekretori di mukosa dan stimulasi produksi interferon-β, yang merupakan bagian penting dari pertahanan antivirus bawaan.[38]
- Manajemen Alergi: Salah satu temuan menarik adalah bahwa postbiotik dapat memberikan manfaat yang sebanding dengan probiotik hidup dalam mengelola alergi. Sebuah RCT pada subjek dengan rinitis alergi perenial yang diinduksi oleh tungau debu rumah menemukan bahwa Lactobacillus paracasei LP33 yang dibunuh dengan panas sama efektifnya dengan strain hidupnya dalam meningkatkan skor kualitas hidup.[38] Ini menunjukkan bahwa interaksi imunomodulator dari komponen seluler mungkin cukup untuk memberikan efek klinis, tanpa memerlukan sel hidup.
4.3 Kesehatan Metabolik
Gangguan metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular merupakan tantangan kesehatan global yang besar. Postbiotik muncul sebagai strategi baru yang menjanjikan untuk mengatasi kondisi-kondisi ini.
- Obesitas dan Sindrom Metabolik: Bukti paling kuat di area ini berasal dari studi klinis penting pada Akkermansia muciniphila yang dipasteurisasi. Pada individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang juga memiliki resistensi insulin, suplementasi dengan postbiotik ini selama tiga bulan menghasilkan penurunan berat badan, massa lemak, lingkar pinggul, dan kadar kolesterol plasma. Yang terpenting, ini juga meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan penanda peradangan hati.[38, 42] Studi praklinis yang menggunakan berbagai jenis postbiotik (termasuk EPS, LTA, dan SCFA) secara konsisten menunjukkan efek anti-obesitas melalui mekanisme seperti peningkatan pengeluaran energi, pengurangan pembentukan jaringan lemak (adipogenesis), dan modulasi metabolisme lipid.[42]
- Penyakit Kardiovaskular: Dengan kemampuannya untuk menurunkan kadar kolesterol, mengurangi tekanan darah, dan yang terpenting, menekan peradangan sistemik tingkat rendah dan stres oksidatif, postbiotik memiliki potensi besar dalam pencegahan primer dan sekunder penyakit kardiovaskular.[16, 36, 38] Aterosklerosis, penyebab utama serangan jantung dan stroke, pada dasarnya adalah penyakit inflamasi, menjadikan efek anti-inflamasi postbiotik sangat relevan.
4.4 Kesehatan Kulit (Dermatologi dan Kosmetik)
Postbiotik merevolusi industri perawatan kulit, dengan aplikasi topikal dan oral yang menargetkan berbagai kondisi kulit melalui modulasi mikrobioma kulit dan sumbu usus-kulit.
- Dermatitis Atopik (Eksim): Bukti klinis mendukung penggunaan postbiotik untuk AD. Suplementasi oral dengan Lactobacillus acidophilus L-92 yang dibunuh dengan panas terbukti secara signifikan memperbaiki gejala AD pada orang dewasa dan anak-anak, yang dikaitkan dengan penekanan respons imun Th2 yang dominan.[13] Secara topikal, postbiotik bekerja dengan memperkuat barier kulit, memberikan efek anti-inflamasi, dan secara langsung menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, patogen yang sering memperburuk AD.[43, 44]
- Jerawat (Acne Vulgaris): Postbiotik menawarkan alternatif yang menjanjikan untuk pengobatan jerawat tradisional. Dalam sebuah studi klinis, krim topikal yang mengandung LactoSporin® (metabolit dari Bacillus coagulans) menunjukkan penurunan signifikan dalam produksi sebum, jumlah komedo, dan kemerahan kulit. Efeknya sebanding dengan benzoil peroksida, tetapi dengan potensi iritasi yang lebih rendah.[13, 45]
- Aplikasi Kosmetik dan Anti-Penuaan: Di luar aplikasi terapeutik, postbiotik menjadi bahan utama dalam produk kosmetik fungsional. Mereka digunakan untuk meningkatkan hidrasi kulit dengan memperkuat produksi ceramide, memberikan perlindungan terhadap kerusakan akibat sinar UV, dan menunjukkan efek anti-penuaan dengan merangsang sintesis kolagen dan elastin, serta mengurangi hiperpigmentasi.[43, 46]
4.5 Area Terapeutik Baru dan Potensial
Penelitian terus mengungkap aplikasi baru yang menarik untuk postbiotik.
- Sumbu Usus-Otak dan Kesehatan Saraf: Bukti awal yang menarik menunjukkan bahwa postbiotik dapat memengaruhi fungsi neurologis. Sebuah RCT menemukan bahwa konsumsi susu yang difermentasi dengan Lactobacillus gasseri CP2305 yang diinaktivasi panas secara signifikan mengurangi kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, dan menurunkan penanda stres (kortisol saliva) pada mahasiswa kedokteran yang sedang stres.[38] Ini membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang peran postbiotik dalam depresi, kecemasan, dan bahkan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer, meskipun bukti klinis di area ini masih sangat terbatas.[47]
- Kanker: Studi in vitro telah menunjukkan bahwa beberapa postbiotik dapat secara selektif menginduksi kematian sel terprogram (apoptosis) pada sel kanker usus besar dan mengurangi kemampuan mereka untuk menyebar.[34, 48] Meskipun masih jauh dari aplikasi klinis, ini menunjukkan potensi postbiotik sebagai terapi ajuvan di masa depan.
- Penyakit Hati: Postbiotik menunjukkan potensi besar untuk Metabolic Dysfunction-Associated Steatotic Liver Disease (MASLD), atau penyakit hati berlemak. Dengan memodulasi sumbu usus-hati, mereka dapat mengurangi peradangan hati (steatohepatitis), akumulasi lemak (steatosis), dan perkembangan jaringan parut (fibrosis).[32]
Tabel 3: Rangkuman Uji Klinis Postbiotik Pilihan
| Kondisi/Area | Postbiotik yang Diuji | Desain Studi & Populasi | Hasil Utama | Referensi Snippet |
|---|---|---|---|---|
| IBS | B. bifidum MIMBb75 (diinaktivasi) | RCT, plasebo-terkontrol, dewasa | Pengurangan signifikan pada gejala IBS secara keseluruhan dan peningkatan kualitas hidup vs plasebo. | [37, 38] |
| Diare Kronis | Probio-Eco® (campuran postbiotik) | RCT, crossover, double-blind, dewasa | Perbaikan signifikan pada skor Skala Tinja Bristol, frekuensi defekasi, dan urgensi. | [39] |
| ISPA | HK L. plantarum L-137 | RCT, plasebo-terkontrol, dewasa stres | Mengurangi insidensi, durasi, dan keparahan ISPA secara signifikan dibandingkan plasebo. | [38] |
| Obesitas/Resistensi Insulin | A. muciniphila (dipasteurisasi) | RCT, plasebo-terkontrol, dewasa | Penurunan berat badan, massa lemak, kolesterol total, dan peningkatan sensitivitas insulin. | [38, 42] |
| Dermatitis Atopik | HK L. acidophilus L-92 (oral) | RCT, plasebo-terkontrol, dewasa & anak | Perbaikan signifikan pada gejala AD, terkait dengan penekanan respons imun Th2. | [13] |
| Stres & Tidur | HK L. gasseri CP2305 | RCT, plasebo-terkontrol, mahasiswa | Mengurangi kecemasan, gangguan tidur, dan menurunkan kadar kortisol saliva sebagai penanda stres. | [38] |
Bagian 5: Analisis Komparatif: Keunggulan Postbiotik Dibandingkan Probiotik dan Prebiotik
Munculnya postbiotik dalam lanskap kesehatan berbasis mikrobioma bukan hanya sekadar penambahan terminologi baru, tetapi mewakili evolusi strategis yang menawarkan keunggulan berbeda dibandingkan dengan pendahulunya, yaitu probiotik dan prebiotik. Keunggulan ini terutama terletak pada aspek stabilitas, keamanan, dan potensi standardisasi, yang mengatasi beberapa tantangan fundamental yang terkait dengan intervensi berbasis mikroba hidup.
5.1 Stabilitas dan Umur Simpan
Salah satu keunggulan paling signifikan dan praktis dari postbiotik adalah stabilitasnya yang superior.
- Keunggulan Postbiotik: Sebagai sediaan yang terdiri dari mikroorganisme yang tidak hidup dan/atau komponennya, postbiotik secara inheren tahan terhadap berbagai tekanan lingkungan yang dapat merusak probiotik hidup. Mereka tidak terpengaruh secara signifikan oleh fluktuasi suhu, paparan oksigen, kelembaban, atau kondisi pH ekstrem seperti asam lambung.[16, 49, 50, 51]
- Tantangan Probiotik: Sebaliknya, efikasi probiotik sangat bergantung pada viabilitasnya. Probiotik harus tetap hidup dalam jumlah yang cukup selama proses manufaktur, pengemasan, penyimpanan (seringkali memerlukan pendinginan), dan yang terpenting, selama transit melalui lingkungan asam lambung dan garam empedu di saluran pencernaan bagian atas untuk mencapai usus besar dalam keadaan aktif.[5, 8, 51] Kehilangan viabilitas adalah masalah umum dan signifikan dalam produk probiotik, yang dapat menyebabkan dosis efektif yang diterima oleh konsumen tidak konsisten.[5]
- Implikasi Praktis: Stabilitas postbiotik membuka pintu bagi inovasi formulasi yang jauh lebih luas. Mereka dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam berbagai matriks makanan dan minuman yang sebelumnya tidak cocok untuk probiotik, seperti produk yang dipasteurisasi, dipanggang, minuman dengan umur simpan panjang di suhu ruang, dan bahkan permen jeli (gummies).[49, 52, 53] Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan konsumen tetapi juga memastikan pengiriman dosis yang lebih akurat dan konsisten.
5.2 Profil Keamanan
Postbiotik menawarkan profil keamanan yang lebih baik, terutama untuk populasi yang rentan.
- Keunggulan Postbiotik: Karena tidak mengandung mikroorganisme hidup, postbiotik secara fundamental menghilangkan risiko infeksi sistemik seperti bakteremia (infeksi bakteri dalam darah) atau fungemia (infeksi jamur dalam darah).[8, 16, 17] Mereka juga tidak dapat berpartisipasi dalam transfer gen resistensi antibiotik secara horizontal ke mikrobiota residen atau patogen potensial, yang merupakan kekhawatiran teoritis dalam penggunaan probiotik.[8, 17, 54]
- Risiko Probiotik: Meskipun probiotik memiliki catatan keamanan yang sangat baik untuk populasi umum, ada kekhawatiran yang terdokumentasi, meskipun jarang, mengenai penggunaannya pada individu dengan sistem kekebalan yang sangat terganggu (misalnya, pasien transplantasi, pasien HIV lanjut), bayi prematur dengan barier usus yang belum matang, atau pasien sakit kritis di unit perawatan intensif. Pada populasi ini, ada risiko teoritis translokasi bakteri dari usus ke aliran darah, yang dapat menyebabkan infeksi serius.[5, 16, 31, 55]
- Implikasi Klinis: Profil keamanan yang superior menjadikan postbiotik sebagai alternatif yang sangat menarik untuk intervensi berbasis mikrobioma pada populasi berisiko tinggi. Mereka dapat memberikan banyak manfaat imunomodulator dan penguatan barier dari probiotik tanpa membawa risiko infeksi yang terkait dengan pemberian mikroba hidup.[5, 17, 18]
5.3 Standardisasi, Dosis, dan Mekanisme Aksi
Postbiotik menawarkan potensi untuk pendekatan yang lebih farmasi dalam hal standardisasi dan mekanisme aksi yang dapat diprediksi.
- Tantangan Probiotik: Dosis probiotik secara tradisional diukur dalam Colony Forming Units (CFU), yang merupakan perkiraan jumlah sel yang dapat hidup dan berkembang biak. Metode ini memiliki variabilitas yang melekat dan tidak selalu berkorelasi langsung dengan manfaat klinis.[56] Mekanisme aksi probiotik seringkali bersifat tidak langsung, bergantung pada interaksi yang kompleks dan sangat individual dengan ekosistem mikrobiota residen inang, yang membuat responsnya sulit diprediksi.[54]
- Potensi dan Tantangan Postbiotik: Postbiotik, sebagai sediaan non-hidup, memungkinkan standardisasi berdasarkan parameter kimia dan fisik yang lebih tepat, seperti massa total biomassa yang tidak aktif (misalnya, mg per dosis) atau kuantifikasi komponen bioaktif spesifik (misalnya, konsentrasi LTA atau butirat).[5, 16] Mekanisme aksinya lebih langsung, berinteraksi dengan sel inang tanpa memerlukan perantara kolonisasi, yang berpotensi menghasilkan respons fisiologis yang lebih konsisten dan dapat diprediksi antar individu.[16, 17] Namun, tantangan besar tetap ada. Mengkarakterisasi sepenuhnya komposisi kompleks dari sediaan postbiotik dan mengidentifikasi molekul aktif yang bertanggung jawab atas manfaatnya adalah tugas analitis yang rumit. Selain itu, belum ada metode kuantifikasi standar yang diterima secara universal yang setara dengan CFU untuk probiotik, yang menjadi hambatan untuk penetapan dosis dan perbandingan antar studi.[57, 58, 59]
Tabel berikut memberikan perbandingan ringkas antara prebiotik, probiotik, dan postbiotik untuk mengilustrasikan posisi unik postbiotik dalam keluarga 'biotik'.
Tabel 1: Perbandingan Keluarga 'Biotik' (Prebiotik, Probiotik, Postbiotik)
| Parameter | Prebiotik | Probiotik | Postbiotik |
|---|---|---|---|
| Definisi | Substrat yang secara selektif digunakan oleh mikroorganisme inang, memberikan manfaat kesehatan.[60, 61] | Mikroorganisme hidup yang, bila diberikan dalam jumlah yang cukup, memberikan manfaat kesehatan bagi inang.[3, 9] | Sediaan mikroorganisme mati dan/atau komponennya yang memberikan manfaat kesehatan bagi inang.[9, 12] |
| Komponen Utama | Serat yang tidak dapat dicerna (misalnya, inulin, FOS, GOS).[40, 62] | Sel bakteri atau ragi hidup (misalnya, Lactobacillus, Bifidobacterium).[3, 40] | Sel/fragmen sel mati, ditambah metabolit opsional (misalnya, SCFA, EPS, LTA).[3, 15] |
| Status Viabilitas | Non-hidup.[62] | Hidup.[3, 9] | Non-hidup.[9, 12] |
| Mekanisme Aksi Utama | Memberi makan mikrobiota menguntungkan yang ada; produksi SCFA oleh mikrobiota.[63, 64, 65] | Kolonisasi sementara, kompetisi dengan patogen, produksi metabolit in situ, imunomodulasi.[2, 3] | Interaksi langsung dengan sel inang (imunomodulasi, penguatan barier), efek antimikroba langsung.[5, 12] |
| Stabilitas | Sangat stabil; tahan terhadap panas, asam, dan oksigen.[40, 66] | Sensitif terhadap panas, asam, oksigen, dan kelembaban; sering memerlukan pendinginan.[8, 40] | Sangat stabil; tahan terhadap kondisi pemrosesan dan penyimpanan yang keras.[40, 49, 50] |
| Profil Keamanan | Umumnya sangat aman; konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gas atau kembung.[40, 63] | Sangat aman untuk populasi umum; risiko infeksi teoritis pada individu yang sangat rentan.[31, 40] | Profil keamanan yang sangat baik; risiko infeksi dihilangkan; tidak ada risiko transfer gen resistensi antibiotik.[8, 40, 67] |
| Contoh Sumber | Bawang putih, bawang bombay, asparagus, pisang, gandum utuh.[40, 60] | Yogurt, kefir, kimchi, kombucha, suplemen probiotik.[40, 63] | Makanan fermentasi yang dipanaskan (misalnya, beberapa formula bayi), suplemen postbiotik khusus.[68, 69] |
Bagian 6: Tren, Tantangan, dan Masa Depan Postbiotik
Bidang postbiotik berada di persimpangan jalan yang menarik, ditandai oleh antusiasme komersial yang luar biasa, kemajuan ilmiah yang pesat, dan tantangan yang signifikan dalam hal regulasi dan standardisasi. Bagian ini akan menganalisis dinamika ini untuk memetakan lintasan masa depan postbiotik.
6.1 Analisis Tren Pasar dan Aplikasi Komersial
Pasar postbiotik global sedang mengalami pertumbuhan yang eksplosif, didorong oleh konvergensi beberapa tren konsumen dan industri yang kuat.
- Pertumbuhan Pasar yang Pesat: Analisis pasar secara konsisten memproyeksikan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) dua digit untuk pasar postbiotik. Perkiraan valuasi pasar bervariasi tetapi secara universal menunjukkan lintasan ke atas yang curam, dengan proyeksi mencapai dari puluhan juta hingga miliaran dolar AS dalam dekade mendatang.[17, 70, 71, 72] Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan usus bagi kesejahteraan secara keseluruhan, pergeseran ke arah perawatan kesehatan preventif, dan permintaan akan bahan-bahan alami yang didukung sains.[70, 73]
- Inovasi dalam Makanan Fungsional dan Minuman: Stabilitas postbiotik yang unggul telah menjadikannya bahan pilihan untuk inovasi dalam kategori makanan dan minuman fungsional. Perusahaan-perusahaan kini memasukkan postbiotik ke dalam berbagai produk di mana probiotik hidup tidak akan bertahan, termasuk minuman ringan, makanan ringan yang dipanggang, produk susu yang dipasteurisasi, dan bahkan produk-produk baru seperti pizza fungsional.[52, 74, 75, 76] Ini secara signifikan memperluas jangkauan dan aksesibilitas produk yang mendukung mikrobioma.
- Dominasi dalam Suplemen Makanan: Suplemen tetap menjadi saluran pasar utama untuk postbiotik, menargetkan manfaat kesehatan spesifik seperti dukungan pencernaan, peningkatan kekebalan, dan manajemen berat badan. Inovasi dalam format pengiriman, seperti permen jeli (gummies), bubuk yang mudah larut, dan kapsul, meningkatkan daya tarik konsumen dengan menawarkan kenyamanan dan rasa yang lebih baik.[73, 74, 77, 78]
- Revolusi Perawatan Kulit: Pasar kosmetik "ramah mikrobioma" telah merangkul postbiotik sebagai bahan aktif utama. Postbiotik kini ditemukan dalam berbagai produk perawatan kulit, mulai dari serum dan pelembab hingga pembersih, dengan klaim untuk meningkatkan hidrasi, mengurangi peradangan, dan menyeimbangkan mikrobioma kulit.[13, 43, 46, 79]
- Aplikasi di Luar Nutrisi Manusia: Potensi postbiotik meluas ke pakan ternak, di mana mereka digunakan sebagai promotor pertumbuhan non-antibiotik untuk meningkatkan kesehatan usus dan efisiensi pakan pada hewan ternak, sejalan dengan tren global menuju pertanian yang lebih berkelanjutan.[72, 80, 81]
6.2 Tantangan dalam Penelitian dan Komersialisasi
Di tengah pertumbuhan yang pesat ini, terdapat paradoks sentral: antusiasme komersial dan ekspansi pasar secara signifikan melampaui kematangan kerangka ilmiah dan regulasi yang mendasarinya. Kesenjangan ini menciptakan peluang inovasi yang besar sekaligus risiko yang signifikan. Pasar bergerak lebih cepat daripada ilmu pengetahuan dan regulasi yang mendukungnya, dengan perusahaan meluncurkan produk berdasarkan bukti awal yang menjanjikan sementara para ilmuwan dan regulator masih bekerja untuk membangun fondasi yang kokoh. Jika produk yang diluncurkan gagal memberikan manfaat yang konsisten karena kurangnya standardisasi, hal itu dapat merusak kepercayaan konsumen terhadap seluruh kategori. Namun, perusahaan yang berinvestasi dalam penelitian yang solid untuk menjembatani kesenjangan ini akan menjadi pemimpin pasar di masa depan.
Tantangan utama yang dihadapi bidang ini meliputi:
- Hambatan Regulasi: Lanskap regulasi untuk postbiotik masih dalam tahap perkembangan dan sangat bervariasi di seluruh dunia. Belum ada kerangka kerja yang terharmonisasi secara global.[11, 37, 82] Tantangan utama termasuk kurangnya pedoman yang jelas tentang klaim kesehatan yang diizinkan, persyaratan bukti ilmiah, dan klasifikasi produk (apakah dianggap sebagai bahan makanan, suplemen makanan, atau produk farmasi). Ketidakpastian ini menciptakan hambatan bagi produsen dan dapat memperlambat inovasi.[14, 58]
- Standardisasi Produksi dan Kuantifikasi: Ini mungkin merupakan tantangan teknis terbesar. Mengembangkan proses manufaktur skala besar yang dapat secara konsisten menghasilkan sediaan postbiotik dengan komposisi dan bioaktivitas yang sama dari batch ke batch adalah hal yang sulit.[20, 83, 84] Selain itu, tidak adanya metode kuantifikasi "standar emas" yang diterima secara universal—setara dengan CFU untuk probiotik—membuat penetapan dosis yang efektif, kontrol kualitas, dan perbandingan hasil antar studi menjadi sangat sulit. Metode seperti penghitungan sel total menggunakan flow cytometry atau kuantifikasi komponen spesifik sedang dieksplorasi, tetapi belum ada konsensus.[56, 57, 59]
- Kesenjangan Penelitian Ilmiah: Meskipun ada banyak artikel ulasan yang diterbitkan, jumlah penelitian primer, terutama uji klinis acak terkontrol (RCT) jangka panjang pada manusia, masih relatif terbatas.[30, 85, 86] Banyak manfaat kesehatan yang diusulkan didasarkan pada studi praklinis atau RCT skala kecil. Diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi untuk memvalidasi manfaat ini secara definitif, memahami mekanisme aksi secara rinci pada manusia, menentukan dosis optimal untuk berbagai kondisi, dan mengevaluasi keamanan jangka panjang.[5, 37, 47]
6.3 Arah Penelitian Masa Depan dan Rekomendasi Strategis
Masa depan postbiotik terletak pada penyelesaian tantangan saat ini dan memanfaatkan peluang baru yang diciptakan oleh kemajuan teknologi dan pemahaman ilmiah.
- Nutrisi Presisi dan Personalisasi: Ini adalah cakrawala berikutnya untuk semua 'biotik', termasuk postbiotik. Kemajuan dalam sekuensing mikrobioma, metabolomik, dan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan analisis profil mikrobioma individu. Di masa depan, ini dapat mengarah pada pengembangan formulasi postbiotik yang dipersonalisasi, yang dirancang untuk mengatasi kekurangan atau ketidakseimbangan spesifik dalam mikrobioma seseorang, sehingga memberikan intervensi yang lebih bertarget dan efektif.[70, 87, 88, 89, 90]
- Eksplorasi Aplikasi Terapeutik Baru: Penelitian akan terus memperluas cakupan aplikasi postbiotik. Area yang menjanjikan termasuk penggunaannya sebagai terapi ajuvan dalam pengobatan kanker (untuk memodulasi respons imun terhadap kemoterapi atau imunoterapi), pengelolaan penyakit autoimun (dengan menyeimbangkan kembali respons imun), dan sebagai alternatif baru untuk memerangi infeksi yang resistan terhadap antibiotik.[5, 91, 92, 93]
- Inovasi dalam Produksi dan Sistem Pengiriman: Kemajuan dalam bioteknologi, termasuk rekayasa metabolik pada strain mikroba untuk meningkatkan produksi senyawa bioaktif tertentu, akan menjadi kunci. Selain itu, pengembangan sistem pengiriman canggih, seperti enkapsulasi nano atau mikro, akan membantu melindungi komponen postbiotik yang sensitif dan memastikan pelepasannya di lokasi target di saluran pencernaan, sehingga meningkatkan bioavailabilitas dan kemanjurannya.[54, 83, 94]
- Rekomendasi Strategis: Untuk mewujudkan potensi penuh postbiotik, pendekatan kolaboratif sangat penting.
- Harmonisasi Regulasi: Badan pengatur, akademisi, dan industri harus bekerja sama untuk mengembangkan kerangka kerja regulasi yang jelas, terharmonisasi, dan berbasis sains yang mendefinisikan standar untuk keamanan, kualitas, dan klaim kesehatan.
- Validasi Metode Analitik: Perlu ada upaya bersama untuk mengembangkan dan memvalidasi metode analitik standar untuk karakterisasi dan kuantifikasi sediaan postbiotik.
- Investasi dalam Penelitian Klinis: Peningkatan pendanaan untuk RCT skala besar, jangka panjang, dan dirancang dengan baik sangat penting untuk membangun basis bukti yang kuat yang diperlukan untuk rekomendasi klinis dan kepercayaan konsumen.
Kesimpulan
Postbiotik telah muncul dari bayang-bayang probiotik untuk menjadi kategori yang berbeda dan sangat menjanjikan dalam ilmu kesehatan berbasis mikrobioma. Definisi konsensus yang dipelopori oleh ISAPP pada tahun 2021 telah memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan, menetapkan postbiotik sebagai sediaan mikroorganisme mati dan/atau komponennya yang memberikan manfaat kesehatan yang terbukti. Pergeseran konseptual ini, dari fokus pada metabolit yang sulit dipahami ke biomassa yang dapat diukur, telah meletakkan dasar yang kokoh untuk standardisasi, penelitian yang ketat, dan pengembangan produk yang bertanggung jawab.
Analisis komprehensif terhadap literatur ilmiah mengungkapkan bahwa postbiotik menawarkan keunggulan yang jelas dalam hal stabilitas dan keamanan dibandingkan dengan probiotik hidup. Kemampuan mereka untuk menahan kondisi pemrosesan dan penyimpanan yang keras, ditambah dengan penghapusan risiko infeksi pada populasi yang rentan, menjadikan mereka platform serbaguna untuk inovasi dalam makanan fungsional, suplemen, dan kosmetik. Bukti ilmiah yang terus bertambah, yang didukung oleh uji klinis yang semakin banyak, menunjukkan kemanjuran postbiotik dalam berbagai bidang, termasuk meningkatkan kesehatan pencernaan, memodulasi sistem imun, mendukung kesehatan metabolik, dan merevolusi perawatan kulit. Mekanisme aksi mereka yang multifaset—termasuk penguatan barier epitel, modulasi imun langsung, dan pengaruh pada mikrobiota residen—menjelaskan potensi luas mereka.
Namun, jalan ke depan bukannya tanpa tantangan. Bidang ini harus mengatasi rintangan signifikan dalam standardisasi produksi dan kuantifikasi, menavigasi lanskap regulasi yang masih berkembang, dan secara substansial memperluas basis bukti klinis berkualitas tinggi. Antusiasme pasar saat ini harus diimbangi dengan ketelitian ilmiah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan kepercayaan konsumen.
Masa depan postbiotik terletak pada pemanfaatan kemajuan teknologi untuk menciptakan intervensi yang lebih bertarget dan dipersonalisasi. Melalui integrasi genomik, metabolomik, dan kecerdasan buatan, era nutrisi presisi berbasis postbiotik sudah di depan mata. Kolaborasi yang erat antara komunitas ilmiah, industri, dan badan pengatur akan sangat penting untuk membuka potensi penuh dari senyawa-senyawa yang menjanjikan ini. Pada akhirnya, postbiotik bukan hanya tren kesehatan terbaru; mereka mewakili evolusi mendasar dalam cara kita memanfaatkan kekuatan mikrobioma untuk meningkatkan kesehatan manusia, menawarkan solusi yang lebih aman, lebih stabil, dan semakin didukung oleh sains.
References
- Full article: An overview of postbiotics: unveiling their distinct role in gut health, accessed - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/09540105.2024.2434463
- Modulation of Gut Microbiota and Immune System by ... - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/nutrition/articles/10.3389/fnut.2021.634897/full
- Postbiotics and Their Potential Applications in Early Life Nutrition and Beyond - PMC, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6801921/
- A Review of the Influence of Prebiotics, Probiotics, Synbiotics, and Postbiotics on the Human Gut Microbiome and Intestinal Integrity - PMC - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12156228/
- Postbiotics in Human Health: A Narrative Review - PMC - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9863882/
- Postbiotics: Current Trends in Food and Pharmaceutical Industry - PMC - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9564201/
- Postbiotics: A comprehensive Review of Classification, Application and Health Benefits | Request PDF - ResearchGate, accessed - https://www.researchgate.net/publication/371991652_Postbiotics_A_comprehensive_Review_of_Classification_Application_and_Health_Benefits
- Postbiotics versus probiotics: Possible new allies for human health - ResearchGate, accessed - https://www.researchgate.net/publication/392748897_Postbiotics_versus_probiotics_Possible_new_allies_for_human_health
- The Concept of Postbiotics - PMC, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9027423/
- The Concept of Postbiotics - PubMed, accessed - https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35454664/
- Postbiotics: The concept and their use in healthy populations - PubMed, accessed - https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36570166/
- The International Scientific Association of Probiotics and Prebiotics ..., accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8387231/
- Production, Formulation, and Application of Postbiotics in the Treatment of Skin Conditions, accessed - https://www.mdpi.com/2311-5637/9/3/264
- Commercial and regulatory frameworks for postbiotics: non-viable microbial agents conferring a beneficial physiological effect - Zenodo, accessed - https://zenodo.org/records/15133308/files/PostbioticRegulatoryFramework_20250403_preprint.pdf?download=1
- (PDF) Role of postbiotics in food and health: a comprehensive review, accessed - https://www.researchgate.net/publication/382917883_Role_of_postbiotics_in_food_and_health_a_comprehensive_review
- Postbiotics: From emerging concept to application - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/sustainable-food-systems/articles/10.3389/fsufs.2022.887642/full
- A Comprehensive Overview of Postbiotics with a Special Focus on Discovery Techniques and Clinical Applications - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2304-8158/13/18/2937
- Behind the publication: Understanding ISAPP's new scientific consensus definition of postbiotics, accessed - https://isappscience.org/behind-the-publication-understanding-isapps-new-scientific-consensus-definition-of-postbiotics/
- Full article: Role of postbiotics in food and health: a comprehensive review, accessed - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19476337.2024.2386412
- Postbiotic production: harnessing the power of microbial metabolites for health applications, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/microbiology/articles/10.3389/fmicb.2023.1306192/full
- Biological Function of Short-Chain Fatty Acids and Its Regulation on Intestinal Health of Poultry - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/veterinary-science/articles/10.3389/fvets.2021.736739/full
- Short-Chain Fatty-Acid-Producing Bacteria: Key Components of the Human Gut Microbiota, accessed - https://www.mdpi.com/2072-6643/15/9/2211
- Short-Chain Fatty Acids and Human Health: From Metabolic Pathways to Current Therapeutic Implications - PMC - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11122327/
- The functional roles of short chain fatty acids as postbiotics in human gut: future perspectives | Request PDF - ResearchGate, accessed - https://www.researchgate.net/publication/373464310_The_functional_roles_of_short_chain_fatty_acids_as_postbiotics_in_human_gut_future_perspectives
- The Bacteriocins Produced by Lactic Acid Bacteria and the Promising Applications in Promoting Gastrointestinal Health - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2304-8158/13/23/3887
- Biological Functions of Exopolysaccharides from Lactic Acid Bacteria and Their Potential Benefits for Humans and Farmed Animals - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9101012/
- Bioactivities of postbiotics in food applications: a review - PMC, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12218878/
- Effect of Bioactive Peptides on Gut Microbiota and Their Relations to Human Health - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2304-8158/13/12/1853
- Postbiotics and their biotherapeutic potential for chronic disease and their feature perspective: a review - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/microbiomes/articles/10.3389/frmbi.2025.1489339/epub
- Postbiotics: The concept and their use in healthy populations - PMC - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9780264/
- The clinical evidence for postbiotics as microbial therapeutics - Taylor & Francis Online, accessed - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19490976.2022.2117508
- Postbiotics as Antiinflammatory and Immune‐Modulating Bioactive ..., accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11653170/
- Postbiotics Formulation and Therapeutic Effect in Inflammation: A ..., accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC12251375/
- Postbiotics—A Step Beyond Pre- and Probiotics - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2072-6643/12/8/2189
- Postbiotic Impact on Host Metabolism and Immunity Provides Therapeutic Potential in Metabolic Disease | Endocrine Reviews | Oxford Academic, accessed - https://academic.oup.com/edrv/article/46/1/60/7749916
- Postbiotics and their biotherapeutic potential for chronic disease and their feature perspective: a review - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/microbiomes/articles/10.3389/frmbi.2025.1489339/full
- The Rise of Postbiotics for Gut Health - News-Medical.net, accessed - https://www.news-medical.net/health/The-Rise-of-Postbiotics-for-Gut-Health.aspx
- The clinical evidence for postbiotics as microbial therapeutics - PMC, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9542959/
- Full article: Effects of postbiotics on chronic diarrhea in young adults ..., accessed - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19490976.2024.2395092
- Probiotics, prebiotics, and postbiotics in health and disease - PMC - PubMed Central, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10625129/
- The Anti-obesity Effects of Postbiotics: A Systematic Review of Pre-Clinical and Clinical Studies | Request PDF - ResearchGate, accessed - https://www.researchgate.net/publication/385264215_The_Anti-obesity_Effects_of_Postbiotics_A_Systematic_Review_of_Pre-Clinical_and_Clinical_Studies
- Postbiotics against Obesity: Perception and Overview Based on Pre ..., accessed - https://www.mdpi.com/1422-0067/24/7/6414
- Postbiotics & Skin Health: New Insights from Our Co-Founders' Latest Publication, accessed - https://musbresearch.com/postbiotics-skin-health-new-insights-from-our-co-founders-latest-publication/
- Postbiotics and Atopic Dermatitis: Aiming to Modulate the Gut-Skin ..., accessed - https://www.jintegrativederm.org/article/120208-postbiotics-and-atopic-dermatitis-aiming-to-modulate-the-gut-skin-axis
- accessed January 1, 1970, https://www.mdpi.com/2311-5637/9/3/264
- The Role of Prebiotics, Probiotics, and Postbiotics in Skincare - Aesthetics by Design, accessed - https://aestheticsbydesign.com/news-blog/the-role-of-prebiotics-probiotics-and-postbiotics-in-skincare
- Postbiotics - Alzheimer's Drug Discovery Foundation, accessed - https://www.alzdiscovery.org/uploads/cognitive_vitality_media/Postbiotics_(supplement).pdf
- Potential Future Applications of Postbiotics in the Context of Ensuring Food Safety and Human Health Improvement - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2079-6382/14/7/674
- Are Postbiotics Better Than Probiotics? - Immuse, accessed - https://immusehealth.com/news/post/what-are-postbiotics-how-do-they-compare-to-probiotics
- Postbiotics Formulation and Therapeutic Effect in Inflammation: A Systematic Review - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2072-6643/17/13/2187
- Full article: Postbiotics and parabiotics derived from bacteria and yeast: current trends and future perspectives - Taylor & Francis Online, accessed - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19476337.2024.2425838
- Functional Beverages: Why Everyone's Talking About Them - Verb Biotics, accessed - https://verbbiotics.com/functional-beverages-why-everyones-talking-about-them/
- Humiome® - Harness the power of postbiotics - DSM-Firmenich, accessed - https://www.dsm-firmenich.com/content/dam/dsm-firmenich/health-nutrition-care/human-nutrition/products/humiome/dsm-firmenich-whitepaper-postbiotics.pdf
- Probiotic-derived postbiotics: a perspective on next-generation therapeutics - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2025.1624539/full
- From Pre- and Probiotics to Post-Biotics: A Narrative Review "2279 - PubliCatt, accessed - https://publicatt.unicatt.it/retrieve/e309db6f-0dd5-0599-e053-3705fe0a55db/2021_Pre_post_biotics_IJERPH.pdf
- Probiotic and postbiotic analytical methods: a perspective of available enumeration techniques - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/microbiology/articles/10.3389/fmicb.2023.1304621/full
- Postbiotics: a perspective on their quantification - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/nutrition/articles/10.3389/fnut.2025.1582733/full
- Commercial and regulatory frameworks for postbiotics - Milano-Bicocca, accessed - https://boa.unimib.it/retrieve/245b83dd-e629-470b-b2b6-e95a2061c791/Guglielmetti%20et%20al-2025-Trends%20in%20Food%20Science%20and%20Technology-VoR.pdf
- Postbiotics: a perspective on their quantification - ResearchGate, accessed - https://www.researchgate.net/publication/392421228_Postbiotics_a_perspective_on_their_quantification
- What is the difference between prebiotics, probiotics and postbiotics? | Content for the lay public - Biocodex Microbiota Institute, accessed - https://www.biocodexmicrobiotainstitute.com/en/what-difference-between-prebiotics-probiotics-and-postbiotics
- Effects and Mechanisms of Probiotics, Prebiotics, Synbiotics, and Postbiotics on Metabolic Diseases Targeting Gut Microbiota: A Narrative Review - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2072-6643/13/9/3211
- Probiotics and prebiotics: What you should know - Mayo Clinic, accessed - https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/probiotics/faq-20058065
- Prebiotics vs. Probiotics vs. Postbiotics - What's the Difference? - MedicineNet, accessed - https://www.medicinenet.com/prebiotics_probiotics_postbiotics_differences/article.htm
- Unveiling the therapeutic symphony of probiotics, prebiotics, and ..., accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10881654/
- Why Prebiotics, Probiotics, and Postbiotics Work Better Together - Fullscript, accessed - https://fullscript.com/blog/prebiotics-probiotics-postbiotics
- Prebiotic vs. Probiotic vs. Postbiotic Chart, Benefits - Verywell Health, accessed - https://www.verywellhealth.com/prebiotic-vs-probiotic-chart-7093315
- Understanding Postbiotics: Benefits, Types, and How They Work - Verywell Health, accessed - https://www.verywellhealth.com/postbiotics-11737988
- What foods have postbiotics? - Compound Solutions, accessed - https://compoundsolutions.com/what-foods-have-postbiotics/
- Postbiotics: 7 Benefits & 11 Foods - Holland & Barrett, accessed - https://www.hollandandbarrett.com/the-health-hub/conditions/digestive-health/prebiotics/what-are-postbiotics/
- Postbiotic Market Report: Trends, Forecast and Competitive Analysis to 2030 - Lucintel, accessed - https://www.lucintel.com/postbiotic-market.aspx
- Postbiotics Market to Reach $32.73 Million by 2032, Growing at a CAGR of 10.4% from 2025--Exclusive Report by Meticulous Research® - PR Newswire, accessed - https://www.prnewswire.com/news-releases/postbiotics-market-to-reach-32-73-million-by-2032--growing-at-a-cagr-of-10-4-from-2025exclusive-report-by-meticulous-research-302423379.html
- Postbiotic Supplements Market Size, Industry Report & Outlook to 2030 | The Brainy Insights, accessed - https://www.thebrainyinsights.com/report/postbiotic-supplements-market-13273
- Postbiotic Food Supplement Market Poised for Significant Growth, accessed - https://blog.marketresearch.com/postbiotic-supplements-market-poised-for-significant-growth
- Postbiotics trends, global market overview. Consumers value, accessed - https://www.innovamarketinsights.com/trends/global-postbiotics-trends/
- Postbiotics pack a punch as gut health boom continues - Food Dive, accessed - https://www.fooddive.com/news/postbiotics-pack-punch-gut-health-boom-continues/689181/
- Postbiotics- An Emerging Trend in Functional Food And Beverages - Ingenious-e-Brain, accessed - https://www.iebrain.com/postbiotics-an-emerging-trend-in-functional-food-and-beverages/
- Postbiotic Market Size Expected to Reach $3 Billion by 2031 - Allied Market Research, accessed - https://www.alliedmarketresearch.com/press-release/postbiotic-market.html
- Probiotics, Prebiotics and Postbiotics Market Size 2031 - Precision Business Insights, accessed - https://www.precisionbusinessinsights.com/market-reports/probiotics-prebiotics-and-postbiotics-market
- (PDF) Current postbiotics in the cosmetic market—an update and development opportunities, accessed - https://www.researchgate.net/publication/362963099_Current_postbiotics_in_the_cosmetic_market-an_update_and_development_opportunities
- Postbiotic, anti-inflammatory, and immunomodulatory effects of ..., accessed - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10495398.2024.2309955
- Postbiotics: a missing key to supporting intestinal health? - Lesaffre, accessed - https://www.lesaffre.com/trends-mag/postbiotics-a-missing-key-to-supporting-intestinal-health/
- Postbiotics Market Industry Analysis | Types, Advantages, and Forecast, accessed - https://www.marketsandmarkets.com/Market-Reports/postbiotics-market-237110254.html
- Scaling Up Postbiotics Production: A Prospective Review of Processes and Health Benefits, accessed - https://www.researchgate.net/publication/393475801_Scaling_Up_Postbiotics_Production_A_Prospective_Review_of_Processes_and_Health_Benefits
- Postbiotics: an exposition on next generation functional food compounds- opportunities and challenges | Request PDF - ResearchGate, accessed - https://www.researchgate.net/publication/376355748_Postbiotics_an_exposition_on_next_generation_functional_food_compounds-_opportunities_and_challenges
- Postbiotics: The concept and their use in healthy ... - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/nutrition/articles/10.3389/fnut.2022.1002213/full
- Postbiotics: Mapping the Trend - MDPI, accessed - https://www.mdpi.com/2072-6643/16/18/3077
- Biotic Ingredients Industry Report 2025-2030 | Postbiotics Set to Drive Biotics Industry Growth Amid Rising Innovations - ResearchAndMarkets.com - Business Wire, accessed - https://www.businesswire.com/news/home/20250530170155/en/Biotic-Ingredients-Industry-Report-2025-2030-Postbiotics-Set-to-Drive-Biotics-Industry-Growth-Amid-Rising-Innovations---ResearchAndMarkets.com
- Perspective: Leveraging the Gut Microbiota to Predict Personalized Responses to Dietary, Prebiotic, and Probiotic Interventions - PubMed, accessed - https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35776947/
- A New Path Toward Microbiome-Informed Precision Nutrition - Institute for Systems Biology, accessed - https://isbscience.org/news/health/a-new-path-toward-microbiome-informed-precision-nutrition/
- Precision Nutrition - The Nutrition Source, accessed - https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/precision-nutrition/
- www.mdpi.com, accessed - https://www.mdpi.com/2079-6382/14/7/674#:~:text=With%20a%20notable%20antimicrobial%20potential,and%20stimulating%20the%20immune%20response.
- Editorial: Preparation, function and application of postbiotics - Frontiers, accessed - https://www.frontiersin.org/journals/microbiology/articles/10.3389/fmicb.2024.1491550/full
- A Critical Review of Postbiotics as Promising Novel Therapeutic Agents for Clostridial Infections - PubMed, accessed - https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39546182/
- Postbiotic production: harnessing the power of microbial metabolites for health applications, accessed - https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10758465/

Komentar
Posting Komentar