Pigmen Bunglon: Pembahasan tentang Kimia, Stabilitas, dan Aplikasi Antosianin yang Responsif terhadap pH dalam Sistem Pangan
Bagian I: Fondasi Molekuler dan Kimia Antosianin
Bagian ini menetapkan identitas fundamental antosianin, memposisikannya dalam keluarga flavonoid yang lebih luas dan merinci struktur kimianya, yang merupakan penentu utama dari warna, stabilitas, dan bioaktivitasnya.
Pengantar Keluarga Flavonoid
Antosianin didefinisikan sebagai kelas pigmen vakuolar yang larut dalam air dan termasuk dalam kelompok senyawa fenolik, khususnya keluarga flavonoid.[1, 2, 3] Namanya berasal dari kata Yunani ánthos (bunga) dan kyáneos (biru tua), yang mencerminkan keberadaannya yang melimpah di alam.[2, 3] Dalam tumbuhan, antosianin adalah metabolit sekunder yang disintesis melalui jalur fenilpropanoid.[2, 4] Peran fisiologis utama mereka adalah untuk menarik penyerbuk dan penyebar benih, serta melindungi jaringan tanaman dari berbagai tekanan abiotik seperti radiasi ultraviolet (UV) dan suhu dingin.[1, 5, 6, 7] Memahami bahwa antosianin adalah flavonoid sangat penting karena secara langsung menghubungkannya dengan badan penelitian yang luas tentang polifenol, yang terkenal dengan sifat antioksidan dan manfaat kesehatannya. Peran mereka dalam fisiologi tanaman menjelaskan keberadaan mereka yang tersebar luas di bagian tanaman yang berwarna-warni (bunga, buah), yang merupakan sumber utama untuk konsumsi manusia dan ekstraksi industri.
Arsitektur Kimia Inti
Struktur dasar dari semua antosianin adalah inti aglikon (bebas gula) yang disebut antosianidin. Inti ini memiliki kerangka C15 yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, terdiri dari dua cincin aromatik (A dan B) yang dihubungkan oleh cincin heterosiklik tiga karbon (C) yang mengandung atom oksigen.[3, 5] Fitur yang mendefinisikan adalah struktur 2-fenilbenzopirilium, atau kation flavylium, yang membawa muatan positif pada atom oksigen di cincin-C.[3, 8, 9] Sifat kationik dan sistem konjugasi-π yang diperpanjang ini bertanggung jawab atas kemampuan mereka untuk menyerap cahaya dalam spektrum tampak, sehingga menghasilkan warna yang intens.[8] Antosianin adalah glikosida dari antosianidin, yang berarti mereka memiliki satu atau lebih molekul gula (misalnya, glukosa, galaktosa) yang terikat, paling umum pada posisi C3 dan C5.[1, 2, 5] Keanekaragaman struktural lebih lanjut muncul dari asilasi, di mana asam organik (seperti asam p-kumarat) terikat pada gula-gula ini.[8, 10]
Kation flavylium adalah jantung kimia dari antosianin. Muatan positifnya membuat molekul ini sangat reaktif dan rentan terhadap perubahan di lingkungannya, terutama pH. Kehadiran gula (glikosilasi) dan gugus asil bukanlah modifikasi kecil; mereka secara fundamental mengubah kelarutan, stabilitas, dan bahkan warna akhir molekul.[7, 8, 11] Kompleksitas struktural ini menjelaskan mengapa ada lebih dari 700 antosianin yang diketahui di alam.[12, 13]
Enam Antosianidin Dominan
Meskipun ada ratusan jenis antosianin, sebagian besar berasal dari enam antosianidin yang umum: sianidin, delfinidin, pelargonidin, peonidin, petunidin, dan malvidin.[1, 2, 9] Perbedaan di antara keenamnya terletak pada jumlah dan posisi gugus hidroksil (-OH) dan metoksil (-OCH3) pada cincin-B.[1, 5]
- Sianidin (merah keunguan/magenta) adalah yang paling tersebar luas, menyumbang sekitar 50% dari antosianidin yang diketahui.[9, 14]
- Delfinidin (biru kemerahan/ungu) bertanggung jawab atas banyak corak biru pada bunga.[9]
- Pelargonidin (oranye/merah) memberikan corak oranye pada bunga.[9]
- Peonidin, Petunidin, dan Malvidin adalah versi termetilasi dari sianidin dan delfinidin, yang menggeser warnanya ke arah merah.[5, 9] Semakin banyak gugus hidroksil cenderung menghasilkan corak yang lebih biru, sedangkan semakin banyak gugus metoksil menghasilkan corak yang lebih merah.[5, 8]
| Antosianidin | Substitusi Cincin-B | Warna Khas | Sumber Alami Utama |
|---|---|---|---|
| Pelargonidin | 4'-OH | Oranye-Merah | Stroberi, lobak, bunga dengan corak oranye [5, 9] |
| Sianidin | 3',4'-diOH | Merah Keunguan (Magenta) | Beri (blackberry, raspberry), ceri, apel merah, jagung ungu, ubi jalar merah [9, 14] |
| Delfinidin | 3',4',5'-triOH | Biru Kemerahan, Ungu | Blueberry, bilberry, terong, anggur concord, bunga dengan corak biru [9, 14] |
| Peonidin | 3'-OCH3, 4'-OH | Merah Keunguan (Magenta) | Ceri, cranberry, anggur, anggur merah [5, 9] |
| Petunidin | 3'-OCH3, 4',5'-diOH | Ungu Tua | Blueberry, bilberry, anggur hitam [1, 9] |
| Malvidin | 3',5'-diOCH3, 4'-OH | Ungu, Merah | Anggur (terutama anggur merah), bilberry, bunga berwarna biru [9, 15] |
Atlas Global Sumber Alami
Antosianin tersebar luas di tanaman tingkat tinggi, ditemukan di daun, batang, akar, bunga, dan buah.[1, 2]
- Buah-buahan: Beri adalah sumber utama (blackberry, blueberry, raspberry, stroberi, bilberry, chokeberry, elderberry, blackcurrant).[1, 5, 9, 14, 15] Buah-buahan kaya lainnya termasuk anggur, plum, apel (varietas merah), ceri, dan jeruk darah.[1, 5, 14, 15]
- Sayuran: Kubis merah adalah contoh klasik. Lainnya termasuk bawang merah, lobak, kulit terong, wortel hitam, dan kentang serta ubi jalar berkulit ungu/merah.[1, 5, 9]
- Biji-bijian: Biji-bijian berwarna seperti jagung ungu dan beras hitam adalah sumber yang signifikan.[9, 14, 16, 17]
- Bunga: Banyak bunga yang dapat dimakan seperti kembang sepatu merah, mawar merah, lavender, dan dahlia mengandung kadar antosianin yang tinggi.[9, 14, 18]
Bagian II: Mekanisme Halokromisme: Antosianin sebagai Indikator pH Alami
Bagian ini secara langsung membahas aspek "pigmen bunglon" dari permintaan pengguna, memberikan penjelasan molekuler yang terperinci untuk perubahan warna yang mencolok secara visual.
Kimia Perubahan Warna (Halokromisme)
Halokromisme adalah fenomena perubahan warna suatu zat sebagai respons terhadap pH.[19, 20] Untuk antosianin, ini bukanlah reaksi sederhana tetapi kesetimbangan dinamis yang melibatkan beberapa struktur molekul.[10, 21] Perubahan ini disebabkan oleh protonasi dan deprotonasi gugus hidroksil serta reaksi hidrasi pada inti kation flavylium, yang mengubah konjugasi elektron molekul dan, akibatnya, panjang gelombang cahaya yang diserapnya.[8, 21]
Spektrum Bentuk Molekuler
Antosianin ada sebagai campuran dari empat bentuk kesetimbangan utama dalam larutan berair, dengan bentuk dominan bergantung pada pH [7, 8, 22]:
- Kation Flavylium ($AH^+$): Dominan pada pH < 3. Bentuk ini terprotonasi, bermuatan positif, dan berwarna intens, tampak merah atau oranye.[10, 21, 22] Ini adalah bentuk yang paling stabil.
- Basa Kuinoidal (A): Terbentuk saat pH meningkat menjadi sekitar 4-6. Ini melibatkan deprotonasi gugus hidroksil, menghasilkan struktur netral yang distabilkan oleh resonansi. Bentuk ini tampak ungu atau biru tua.[7, 8, 22]
- Pseudobasa Karbinol (atau Hemiketal) (B): Terbentuk oleh serangan nukleofilik air pada kation flavylium, biasanya dalam rentang pH 5-6. Ini mengganggu sistem terkonjugasi, membuat molekul menjadi tidak berwarna.[7, 8, 22]
- Kalkon (C): Pseudobasa karbinol dapat mengalami transformasi lebih lanjut melalui pembukaan cincin untuk membentuk struktur kalkon. Ini juga terjadi dalam kondisi mendekati netral hingga sedikit basa (pH > 6-7) dan biasanya berwarna kuning pucat atau tidak berwarna.[7, 8, 22]
| Rentang pH | Spesies Molekuler Dominan | Keadaan Molekuler | Warna yang Diamati |
|---|---|---|---|
| < 3 (Sangat Asam) | Kation Flavylium | Terprotonasi, Bermuatan Positif | Merah Terang, Oranye |
| 4 – 6 (Asam Lemah) | Basa Kuinoidal | Terdeprotonasi, Netral | Ungu, Biru |
| 5 – 6 (Mendekati Netral) | Pseudobasa Karbinol | Terhidrasi, Netral | Tidak Berwarna |
| > 7 (Basa) | Kalkon & Produk Degradasi | Cincin Terbuka, Terionisasi | Kuning Pucat, Tidak Berwarna, Coklat |
Kinetika dan Reversibilitas Transformasi
Transformasi antara kation flavylium, basa kuinoidal, dan karbinol umumnya bersifat reversibel.[10] Namun, pembentukan kalkon dan produk degradasi selanjutnya pada pH netral hingga basa (pH > 7) seringkali bersifat tidak dapat diubah dan menyebabkan hilangnya warna secara permanen, yang pada akhirnya terdegradasi menjadi senyawa berwarna coklat.[1, 23] Kinetika perubahan ini menentukan warna akhir.[8] Ini adalah nuansa yang krusial. Meskipun sering disajikan sebagai indikator reversibel sederhana, kenyataannya lebih kompleks. Sifat ireversibel pada pH yang lebih tinggi merupakan batasan utama untuk beberapa aplikasi, tetapi justru inilah yang menjadikannya indikator yang baik untuk pembusukan, yang merupakan proses satu arah.
Bagian III: Tantangan Ketidakstabilan: Faktor-faktor yang Mengatur Degradasi Antosianin
Bagian ini memperluas tema ketidakstabilan, beralih dari pH untuk mencakup semua faktor lingkungan dan pemrosesan utama yang mengancam warna dan integritas antosianin, sebuah pertimbangan kritis untuk penggunaannya dalam industri makanan.
Pengaruh pH yang Meresap
Seperti yang telah dibahas, pH adalah faktor paling kritis. Antosianin paling stabil dalam kondisi sangat asam (pH < 3).[1, 10] Saat pH naik menuju netral dan ke rentang basa (pH > 7), mereka menjadi sangat tidak stabil dan cepat terdegradasi menjadi senyawa tidak berwarna atau coklat.[1, 7, 12] Struktur spesifik memengaruhi stabilitas; peningkatan hidroksilasi pada cincin-B menurunkan stabilitas, sementara metilasi dan asilasi meningkatkannya.[7, 11]
Degradasi Termal
Suhu tinggi, yang umum dalam pemrosesan makanan (misalnya, pasteurisasi, pemanggangan), mempercepat degradasi antosianin.[24, 25, 26] Degradasi ini mengikuti model kinetika, dengan konstanta kecepatan reaksi ($k$) dan waktu paruh ($t_{1/2}$) menjadi parameter kunci untuk mengukur stabilitas.[16, 25] Sebagai contoh, sebuah studi pada ekstrak grumixama menemukan rentang 60-80°C kritis untuk degradasi.[27] Panas dapat menyebabkan hidrolisis ikatan glikosidik, memecah antosianin menjadi aglikon dan komponen gulanya, dan juga dapat mendorong pembentukan kalkon yang tidak berwarna.[25]
Fotodegradasi
Paparan cahaya, terutama radiasi UV berenergi tinggi, sangat merusak antosianin.[1, 24, 25] Sebuah studi pada ekstrak grumixama menunjukkan hal ini secara dramatis: waktu paruh ($t_{1/2}$) antosianin adalah 59,6 jam di bawah cahaya pijar tetapi hanya 0,18 jam (sekitar 11 menit) di bawah iradiasi UV.[27] Hal ini menyoroti perlunya kemasan pelindung (misalnya, bahan buram atau penghalang UV) untuk setiap produk makanan yang mengandalkan antosianin untuk warna.
Faktor Destabilisasi Lainnya
Sejumlah faktor lain dapat mendegradasi antosianin [1, 25, 28]:
- Oksigen: Mendorong degradasi oksidatif.
- Ion Logam: Dapat membentuk kompleks dengan antosianin, terkadang menstabilkannya (kopigmentasi) tetapi seringkali mengkatalisis degradasi.[1, 11, 29]
- Enzim: Enzim tanaman seperti polifenol oksidase (PPO) dan glikosidase, jika tidak dinonaktifkan oleh panas, dapat dengan cepat memecah antosianin.
- Asam Askorbat (Vitamin C): Dapat mempercepat degradasi antosianin melalui mekanisme kompleks, yang berpotensi melibatkan produksi hidrogen peroksida.[1]
- Sulfit: Digunakan sebagai pengawet, sulfit dapat memutihkan warna antosianin dengan membentuk produk adisi yang tidak berwarna.
Bagian IV: Antosianin dalam Tubuh Manusia: Manfaat Kesehatan dan Bioavailabilitas
Bagian ini mengeksplorasi sifat ganda antosianin sebagai aditif makanan dan nutrasetika yang kuat, membahas efek promosi kesehatannya dan perjalanan kompleks yang mereka lalui dalam tubuh manusia.
Bioaktivitas Kuat: Spektrum Manfaat Kesehatan
Sejumlah besar bukti dari studi in vitro, hewan, dan manusia menunjukkan bahwa antosianin memiliki beragam manfaat kesehatan.[1, 12] Ini termasuk pencegahan penyakit yang terkait dengan stres oksidatif, seperti penyakit kardiovaskular dan neurodegeneratif.[1, 30] Efek spesifik yang dilaporkan adalah aktivitas anti-inflamasi, antimikroba, antidiabetes, anti-obesitas, dan antikarsinogenik, serta peningkatan ketajaman visual.[1, 3, 5, 9, 12, 31]
Mekanisme Antioksidan
Mekanisme utama di balik banyak manfaat kesehatan adalah kapasitas antioksidan yang kuat.[1, 3, 12] Struktur kimianya, yang kaya akan gugus hidroksil fenolik, memungkinkan mereka untuk bertindak sebagai penangkal radikal bebas yang sangat baik, dengan menyumbangkan atom hidrogen untuk menstabilkan radikal dan memutus reaksi berantai oksidatif.[3, 12] Di luar penangkalan langsung, mereka memodulasi jalur sinyal seluler utama yang terlibat dalam kekebalan dan peradangan, seperti jalur Nrf2 (meningkatkan pertahanan antioksidan) dan NF-κB (mengurangi peradangan).[3, 32]
Paradoks Bioavailabilitas
Meskipun memiliki bioaktivitas yang kuat secara in vitro, antosianin memiliki bioavailabilitas yang sangat rendah.[24, 33, 34, 35] Studi sering melaporkan bahwa kurang dari 1% antosianin yang dikonsumsi diserap ke dalam aliran darah dalam bentuk aslinya (glikosida induk).[35, 36] Sebagian besar penyerapan dan metabolisme terjadi di saluran pencernaan bagian bawah (jejunum, ileum, usus besar).[1, 37] Di usus, mereka mengalami degradasi dan katabolisme ekstensif oleh mikrobiota usus, yang memecahnya menjadi asam fenolik dan aldehida yang lebih kecil.[1, 35] Metabolit yang lebih kecil ini kemudian diserap jauh lebih mudah.[1]
Bagian V: Aplikasi dalam Teknologi Pangan: Dari Pewarna Alami hingga Sistem Cerdas
Bagian ini menyatukan semua konsep sebelumnya untuk mengeksplorasi aplikasi praktis dan nyata dari antosianin dalam industri makanan, dengan fokus pada minat inti pengguna terhadap warna dan sensitivitas pH.
Antosianin sebagai Pewarna Makanan Alami
Terdapat permintaan pasar yang kuat untuk pewarna alami sebagai pengganti pewarna sintetis karena kekhawatiran konsumen terhadap keamanan dan preferensi untuk "label bersih".[11, 40, 41] Antosianin adalah kandidat utama karena rentang warnanya yang menarik (oranye, merah, ungu, biru) dan kelarutannya dalam air, yang membuatnya mudah untuk dimasukkan ke dalam sistem makanan berair.[11, 12, 22] Namun, penggunaannya dibatasi oleh stabilitasnya yang lebih rendah terhadap panas, cahaya, dan pH dibandingkan dengan pewarna sintetis, serta biayanya yang lebih tinggi.[11, 25, 41, 42]
| Parameter | Pewarna Antosianin Alami | Pewarna Sintetis |
|---|---|---|
| Sumber | Tanaman (buah, sayuran, bunga) [41] | Sintesis kimia (berbasis minyak bumi) [40, 43] |
| Rentang/Kecerahan Warna | Spektrum luas (merah, ungu, biru), seringkali lebih lembut [42] | Sangat cerah dan konsisten, sulit dicapai secara alami [41] |
| Stabilitas pH | Rendah, sangat sensitif terhadap pH [1, 41] | Tinggi, stabil di berbagai rentang pH [40] |
| Stabilitas Panas & Cahaya | Rendah hingga sedang, rentan terhadap degradasi [25, 27, 41] | Tinggi, sangat stabil [11, 25] |
| Biaya | Tinggi, karena sumber dan ekstraksi [41, 42] | Rendah, karena produksi massal [41, 42] |
| Persepsi/Label Konsumen | Positif, "label bersih", dianggap lebih sehat [41] | Negatif, kekhawatiran kesehatan, dihindari oleh beberapa konsumen [41, 43] |
| Fungsionalitas Tambahan | Ya (antioksidan, manfaat kesehatan) [1, 12] | Tidak ada |
Munculnya Kemasan Cerdas
Sensitivitas pH antosianin membuatnya ideal untuk digunakan dalam sistem kemasan "cerdas" atau "pintar".[12, 44, 45, 46] Sistem ini menggunakan indikator kolorimetri, seringkali dalam bentuk film atau label, untuk memberikan informasi visual secara real-time tentang kualitas dan kesegaran produk makanan tanpa membuka kemasan.[47, 48, 49] Perubahan warna dipicu oleh pergeseran pH di dalam ruang utama kemasan, yang sering disebabkan oleh produksi senyawa volatil selama pembusukan mikroba.[19, 50]
Studi Kasus dalam Deteksi Pembusukan Makanan
Penelitian telah menunjukkan efektivitas film berbasis antosianin untuk memantau pembusukan di berbagai makanan:
- Daging & Ikan (Kaya Protein): Pembusukan makanan kaya protein seperti daging dan ikan melibatkan pemecahan asam amino, menghasilkan senyawa basa volatil seperti amonia dan amina lainnya (Total Volatile Basic Nitrogen, TVB-N).[50, 51] Hal ini menyebabkan pH di dalam kemasan meningkat. Film indikator (misalnya, terbuat dari kitosan/pektin dengan antosianin beras hitam) akan berubah warna, misalnya, dari merah/merah muda (segar) menjadi biru/hijau/abu-abu (busuk).[17, 48, 52, 53]
- Susu (Fermentasi): Pembusukan susu terutama disebabkan oleh fermentasi bakteri laktosa menjadi asam laktat, yang menyebabkan pH menurun. Film indikator (misalnya, selulosa/kitosan dengan antosianin wortel) akan berubah warna ke arah yang berlawanan, misalnya, dari biru (segar, pH ~6.6) menjadi merah muda/ungu (basi, pH < 5.7).[48]
| Produk Makanan | Matriks Polimer | Sumber Antosianin | Indikator Pembusukan | Perubahan Warna (Segar → Busuk) |
|---|---|---|---|---|
| Daging Babi | Pati Singkong/PVA | Kulit Anggur | TVB-N | Merah Muda → Kuning [48] |
| Daging Babi | Kitosan | Ekstrak Terong | TVB-N, pH | Biru → Hijau [48] |
| Ikan | Gelatin/PVA | Mulberry | TVB-N | Merah Muda → Kuning [48] |
| Udang | Agar/Kitosan | Ubi Jalar Ungu | TVB-N, pH | Merah Muda Kemerahan → Abu-abu [48] |
| Susu | Selulosa/Kitosan | Wortel | pH | Biru → Merah Muda-Ungu [48] |
Bagian VI: Cakrawala Masa Depan: Inovasi dalam Stabilisasi dan Aplikasi Antosianin
Bagian akhir ini melihat ke masa depan, mengkaji strategi inovatif yang sedang dikembangkan untuk mengatasi tantangan inheren antosianin dan membuka potensi penuh mereka di industri makanan dan nutrasetika.
Mengatasi Ketidakstabilan: Teknik Stabilisasi Canggih
Di luar sekadar mengendalikan faktor lingkungan, para ilmuwan sedang mengembangkan strategi proaktif untuk meningkatkan stabilitas.
- Kopigmentasi: Sengaja menambahkan kopigmen tak berwarna (flavonoid lain, asam fenolik) untuk membentuk tumpukan molekul pelindung.[26, 29, 54]
- Modifikasi Kimia: Asilasi (menambahkan gugus asil ke gula) telah terbukti secara dramatis meningkatkan stabilitas, terutama terhadap perubahan pH dan panas.[7, 8, 11, 54] Antosianin terasilasi dari sumber seperti kubis merah dan wortel hitam sangat menjanjikan untuk aplikasi pH netral.[11]
Janji Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah teknologi terdepan untuk melindungi senyawa sensitif. Ini melibatkan pemerangkapan antosianin (inti) di dalam cangkang pelindung (bahan dinding).[24, 55] Ini meningkatkan stabilitas terhadap cahaya, panas, dan oksigen, meningkatkan umur simpan, menutupi rasa yang tidak diinginkan, dan dapat memungkinkan pelepasan terkontrol.[55, 56, 57]
Kesimpulan dan Arah Penelitian Masa Depan
Masa depan penelitian dan aplikasi antosianin bersifat multifaset. Tantangan utama tetap ada, termasuk bioavailabilitasnya yang rendah dan ketidakstabilan selama pemrosesan.[32, 36, 58] Penelitian di masa depan harus fokus pada:
- Mengembangkan teknologi stabilisasi dan enkapsulasi yang lebih kuat dan hemat biaya.[36, 59, 60]
- Melakukan lebih banyak uji klinis manusia skala besar untuk menetapkan manfaat kesehatan secara pasti dan memahami peran mikrobioma usus serta variabilitas antar-individu.[32, 38]
- Menjelajahi sumber tanaman baru dan menggunakan bioteknologi untuk meningkatkan produksi antosianin atau menciptakan varian yang lebih stabil pada tanaman.[61]
- Mengembangkan teknik analitik non-destruktif yang canggih (misalnya, pencitraan hiperspektral) untuk kontrol kualitas produk kaya antosianin.[62]
References
- Anthocyanins: A Comprehensive Review of Their Chemical Properties and Health Effects on Cardiovascular and Neurodegenerative Diseases - PubMed Central
- Anthocyanin - Wikipedia
- Molecular and Functional Aspects of Anthocyanins: A Narrative Review on Their Antioxidant and Anti-inflammatory Mechanism - Current Research in Nutrition and Food Science
- Anthocyanins: Factors Affecting Their Stability and Degradation - MDPI
- (PDF) Anthocyanins of fruits and vegetables-their occurrence, analysis and role in human nutrition - ResearchGate
- Dietary Sources, Stabilization, Health Benefits, and Industrial Application of Anthocyanins—A Review - MDPI
- Anthocyanins: Factors Affecting Their Stability and Degradation - PMC - PubMed Central
- Anthocyanin-Loaded Polymers as Promising Nature-Based ...
- Anthocyanidins and anthocyanins: colored pigments as food, pharmaceutical ingredients, and the potential health benefits - PMC
- Tracking color and pigment changes in anthocyanin products - USDA ARS
- ACYLATED ANTHOCYANINS AS STABLE, NATURAL FOOD COLORANTS – A REVIEW Anna B¹kowska-Barczak Department of Fruit, Vegetable and C
- Anthocyanins: Chemical Properties and Health Benefits: A Review | Request PDF
- The Stability of Anthocyanins and Their Derivatives through Clay Minerals: Revising the Current Literature - MDPI
- Chapter 1. Natural Sources of Anthocyanins: Exploiting Targeted Delivery for Improved Health - ResearchGate
- pmc.ncbi.nlm.nih.gov
- Thermal and pH degradation kinetics of anthocyanins in natural food colorant prepared from black rice bran - PMC
- Intelligent pH indicator composite film based on pectin/chitosan ...
- Review on Anthocyanins as herbal pH indicators - IJARIIT
- Color changes in response to pH variation of (A) anthocyanin, (B) curcumin, (C) alizarin, (D) shikonin, and (E) betalains. - ResearchGate
- pH-Induced Changes in the Molecular Structure and Color of Anthocyanin Dyes
- Why Do Anthocyanins Change Color - Learning Center - Givaudan Sense Colour
- The Effect of pH on Color Behavior of Brassica oleracea Anthocyanin - Science Alert
- Anthocyanins as pH-indicators: stop the titration at red, purple or blue?
- Effects of Encapsulation and In Vitro Digestion on Anthocyanin Composition and Antioxidant Activity of Raspberry Juice Powder - MDPI
- The effect of light, temperature, ph on stability of anthocyanin ...
- (PDF) A Review of the Current Knowledge of Thermal Stability of Anthocyanins and Approaches to Their Stabilization to Heat - ResearchGate
- Stability Kinetics of Anthocyanins of Grumixama Berries (Eugenia brasiliensis Lam.) during Thermal and Light Treatments - MDPI
- (PDF) Anthocyanins: Factors Affecting Their Stability and Degradation - ResearchGate
- (PDF) Chemical studies of anthocyanins: A review - ResearchGate
- Anthocyanins: A Comprehensive Review of Their Chemical Properties and Health Effects on Cardiovascular and Neurodegenerative Diseases - MDPI
- State of the Art of Anthocyanins: Antioxidant Activity, Sources ...
- Health Benefits of Anthocyanins and Molecular Mechanisms: Update from Recent Decade
- Unraveling Anthocyanin Bioavailability for Human Health - Annual Reviews
- Food Matrix Affecting Anthocyanin Bioavailability: Review | Request PDF - ResearchGate
- Investigating the bioavailability of anthocyanin metabolites - ResearchGate
- Anthocyanin Delivery Systems: A Critical Review of Recent Research Findings - MDPI
- Anthocyanins: From Sources and Bioavailability to Cardiovascular-Health Benefits and Molecular Mechanisms of Action | Journal of Agricultural and Food Chemistry - ACS Publications
- A Review of Factors Affecting Anthocyanin Bioavailability: Possible Implications for the Inter-Individual Variability - PubMed Central
- Study Details | Metabolism of Anthocyanins and Heart Health - ClinicalTrials.gov
- Assessing Natural and Synthetic Red Food Dye
- Natural vs. Artificial Colors: What It Means for Your Menu - Itaberco
- Natural vs Synthetic Food Colors: Which Is Safer? - Hridhan Chem
- Food Dyes: Harmless or Harmful? - Healthline
- Anthocyanin food colorant and its application in pH-responsive color change indicator films
- Anthocyanin – A Natural Dye for Smart Food Packaging Systems - ResearchGate
- Intelligent Food Packaging: A Review of Smart Sensing Technologies for Monitoring Food Quality | ACS Sensors - ACS Publications
- Anthocyanin-Based Natural Color Induced Intelligent Food Packaging Sensor: A Review | Request PDF - ResearchGate
- Intelligent Packaging Systems with Anthocyanin: Influence of ... - MDPI
- Intelligent Packaging Systems with Anthocyanin: Influence of Different Polymers and Storage Conditions
- Review of Recent Advances in Intelligent and Antibacterial Packaging for Meat Quality and Safety - PMC
- fisheries product spoiled monitoring using smart packaging contain anthocyanin: a review
- Smart packaging containing red poppy anthocyanins for fish freshness monitoring | Request PDF - ResearchGate
- Smart Packaging for Food Spoilage Assessment Based on Hibiscus sabdariffa L. Anthocyanin-Loaded Chitosan Films - MDPI
- A comprehensive review on innovative and advanced stabilization approaches of anthocyanin by modifying structure and controlling environmental factors - PubMed
- Microencapsulation of Anthocyanins—Critical Review of Techniques and Wall Materials
- Recent microencapsulation trends for enhancing the stability and ...
- A systematic review of encapsulation and control release technology in food application
- Exploring the Extraction and Application of Anthocyanins in Food Systems - MDPI
- Anthocyanins: Modified New Technologies and Challenges - MDPI
- A comprehensive review on innovative and advanced stabilization approaches of anthocyanin by modifying structure and controlling environmental factors - Peeref
- Encapsulation of Anthocyanins – Insights on Technological Strategies to Increase Its Stability during Food Processing and Digestion | Request PDF - ResearchGate
- A Narrative Review of Recent Advances in Rapid Assessment of Anthocyanins in Agricultural and Food Products - Frontiers

Komentar
Posting Komentar