Pembimbing
Dr. Ir. Yusep Ikrawan, M.Sc.
Tim Penguji
Dr. Istiyati Inayah, S.Si., M.Si.
Dr. Yelliantty, S.Si., M.Si.
Latar Belakang: Tren dan Tantangan
Tren Konsumen Global
- Meningkatnya kesadaran kesehatan & permintaan produk alami.
- Pergeseran ke produk nabati & "clean label".
- Kaldu jamur populer sebagai alternatif MSG yang sehat.
Tantangan Teknis Fundamental
- Higroskopisitas: Sifat inheren produk bubuk menyerap uap air.
- Masalah Utama: Penggumpalan (Caking).
- Caking merusak fluiditas, kelarutan, dan mempercepat kerusakan mutu.
Latar Belakang: Celah dan Solusi
Celah Pasar & Penelitian
- Solusi konvensional (Silikon Dioksida, BHA/BHT) adalah aditif sintetik.
- Konsumen kini menolak aditif sintetik.
- Menciptakan celah untuk aditif fungsional alami yang inovatif.
Solusi yang Diusulkan: Kluwek
- Bahan pangan asli Indonesia (Pangium edule).
- Dikenal sebagai pewarna (rawon) dan pengawet alami.
- Potensi Anti-Kempal: Kaya akan serat (~37%) dan protein (~8%), komponen hidrofilik yang dapat memodulasi higroskopisitas.
Latar Belakang: Aspek Keamanan Pangan
Masalah: Sianida (HCN)
Kluwek mentah mengandung glikosida sianogenik (gynocardin) yang melepaskan hidrogen sianida (HCN), sebuah racun mematikan.
Solusi: Pengolahan Terstandar
Metode tradisional (perebusan, perendaman, fermentasi) terbukti efektif menghilangkan toksin.
Studi menunjukkan perebusan & perendaman mampu menghilangkan 99.15% glikosida sianogenik.
Penelitian ini menggunakan bubuk kluwek olahan food-grade (Cairo Food) yang sudah terjamin keamanannya.
Identifikasi Masalah & Tujuan
Identifikasi Masalah
"Bagaimana pengaruh penambahan bubuk kluwek olahan... terhadap karakteristik fisikokimia (kadar air, higroskopisitas, warna) serta tingkat penerimaan sensori... produk bubuk kaldu jamur?"
Tujuan Penelitian
- Mengkaji pengaruh konsentrasi kluwek terhadap Kadar Air.
- Mengkaji pengaruh konsentrasi kluwek terhadap Higroskopisitas.
- Mengevaluasi perubahan profil Warna Instrumental (L*a*b*).
- Menentukan tingkat Penerimaan Sensori (Rasa, Aroma, Warna, Keseluruhan).
Kerangka Pemikiran
Serat & Protein
(Komponen Hidrofilik)
Mengikat Air Bebas
↓ Higroskopisitas & Caking
Senyawa Fenolik
(Tanin & Pigmen)
Pewarna Alami & Antioksidan
Mempengaruhi Warna (L*a*b*)
Profil Rasa Unik
(Earthy & Kompleks)
Sinergi dgn Umami & Kokumi
Mempengaruhi Penerimaan Sensori
Hipotesis Penelitian
Penambahan bubuk biji kluwek (Pangium edule) olahan BERPENGARUH NYATA terhadap kadar air, higroskopisitas, warna, dan penerimaan sensori pada bubuk kaldu jamur.
Metodologi: Bahan dan Alat
Bahan Penelitian
- Bahan Utama: Bubuk Kaldu Jamur (OC®) (Organik, Non-GMO, Tanpa Anti Kempal).
- Perlakuan: Bubuk Kluwek Olahan (Cairo Food) (100% Kluwek, Halal, PIRT).
- Analisis: NaCl p.a (Supelco®), Aquadest PA (WaterOne).
Alat Utama
- Neraca Analitik (0.0001 g)
- Oven Pengering
- Desikator Kaca
- Set Computer Vision System (CVS): Nikon D5200, Lightbox, Kartu Kalibrasi.
- Software: Minitab 22, ImageJ, OrganoApp.
Metodologi: Rancangan Penelitian
- Rancangan Percobaan: Rancangan Acak Kelompok (RAK) / RCBD.
- Alasan: Mengantisipasi variasi lingkungan lab (waktu/analis) sebagai "Blok".
- Faktor & Taraf: 1 Faktor (Konsentrasi Kluwek) dengan 6 Taraf:
k₀ (0%), k₁ (5%), k₂ (10%), k₃ (15%), k₄ (20%), k₅ (25%)
- Ulangan: 4 Kelompok Ulangan.
- Total: 6 Perlakuan x 4 Ulangan = 24 Satuan Percobaan.
Metodologi: Formulasi Perlakuan
Tabel 5. Formulasi Bubuk Kaldu Jamur - Kluwek (Basis 25 g)
| Kode Perlakuan | Konsentrasi Bubuk Kluwek | Bubuk Kluwek Olahan (g) | Bubuk Kaldu Jamur (g) |
|---|---|---|---|
| k₀ | 0% | 0.00 | 25.00 |
| k₁ | 5% | 1.25 | 23.75 |
| k₂ | 10% | 2.50 | 22.50 |
| k₃ | 15% | 3.75 | 21.25 |
| k₄ | 20% | 5.00 | 20.00 |
| k₅ | 25% | 6.25 | 18.75 |
Metodologi: Rancangan Respon
1. Kadar Air
Metode Oven Gravimetri (AOAC 925.10). Pemanasan 105°C hingga berat konstan.
2. Higroskopisitas
Metode Gravimetri Statis. Disimpan dalam desikator (RH 75% - NaCl jenuh), ditimbang per 24 jam hingga konstan.
3. Warna Instrumental
Computer Vision System (CVS) kustom. Gambar distandarisasi & dianalisis dengan ImageJ untuk mendapat nilai CIE L*a*b*.
4. Penerimaan Sensori
Uji Hedonik (Skala 1-9). Panelis tidak terlatih (N=26). Atribut: Rasa, Aroma, Warna, Keseluruhan. Data dikumpulkan via OrganoApp.
Hasil: Kadar Air (P-Value = 0.005)
| Perlakuan | N | Mean (%) | StDev | Grouping (Tukey) |
|---|---|---|---|---|
| 0% (Kontrol) | 4 | 3.7100 | 0.238 | B |
| 5% | 4 | 3.7375 | 0.455 | B |
| 10% | 4 | 3.9325 | 0.188 | A B |
| 15% | 4 | 3.9675 | 0.392 | A B |
| 20% | 4 | 4.3325 | 0.144 | A B |
| 25% | 4 | 4.5575 | 0.213 | A |
Tabel 7. Hasil Uji Lanjut Tukey Kadar Air
Interpretasi
Kadar air meningkat signifikan seiring penambahan kluwek. Perlakuan 25% (4.56%) berbeda nyata dengan 0% (3.71%).
Alasan: Sifat hidrofilik dari serat (~37%) dan protein (~8%) pada kluwek yang mengikat lebih banyak molekul air.
Hasil Kunci: Higroskopisitas (P-Value = 0.000)
| Perlakuan | N | Mean (%) | StDev | Grouping (Tukey) |
|---|---|---|---|---|
| 0% (Kontrol) | 4 | 13.7925 | 2.651 | A |
| 5% | 4 | 12.8200 | 1.587 | A B |
| 10% | 4 | 11.9150 | 1.480 | B C |
| 15% | 4 | 11.2225 | 1.838 | C |
| 20% | 4 | 11.1350 | 1.484 | C |
| 25% | 4 | 11.1225 | 1.424 | C |
Tabel 8. Hasil Uji Lanjut Tukey Higroskopisitas
Interpretasi
Higroskopisitas MENURUN drastis (produk lebih stabil) seiring penambahan kluwek.
Perlakuan 15%, 20%, dan 25% secara signifikan lebih stabil (lebih baik) daripada kontrol 0%.
Pembahasan: Mekanisme Anti-Gumpal Kluwek
Kadar Air NAIK...
Kluwek bersifat hidrofilik (suka air). Ia menyerap dan mengikat air secara internal ke dalam struktur serat & proteinnya. Ini menaikkan pembacaan kadar air total.
...tapi Higroskopisitas TURUN
Karena air sudah "terkunci" di dalam partikel kluwek, jumlah air bebas (free water) di permukaan menjadi berkurang.
Air bebas inilah yang menyebabkan caking. Dengan mengikatnya, kluwek menjaga partikel garam/gula tetap kering dan tidak lengket.
Hasil: Warna Instrumental (L*) - P-Value = 0.000
L* = Kecerahan (100=Putih, 0=Hitam)
| Perlakuan | Mean (L*) | Grouping (Tukey) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| 0% (Kontrol) | 69.66 | A | Paling Cerah |
| 5% | 67.11 | A B | |
| 10% | 65.02 | B | |
| 15% | 61.40 | C | |
| 20% | 58.72 | C | |
| 25% | 55.12 | D | Paling Gelap |
Hasil sesuai ekspektasi: Penambahan kluwek (yang berwarna hitam kecokelatan) secara signifikan menurunkan kecerahan produk.
Hasil: Warna Instrumental (a* dan b*)
a* (Merah-Hijau) - P=0.000
| Perlakuan | Mean (a*) | Grouping |
|---|---|---|
| 0% | -0.65 | C (Kehijauan) |
| 10% | 0.26 | C |
| 15% | 1.54 | B |
| 25% | 3.55 | A (Kemerahan) |
Produk menjadi lebih merah, sesuai warna kluwek.
b* (Kuning-Biru) - P=0.706
| Perlakuan | Mean (b*) | Grouping |
|---|---|---|
| 0% | 27.47 | A |
| 10% | 26.70 | A |
| 15% | 27.27 | A |
| 25% | 27.04 | A |
Tidak Berpengaruh Nyata. Rona kuning asli kaldu jamur tidak berubah.
Hasil Sensori: Kesukaan RASA (P-Value = 0.003)
Panelis (N=26) menilai kesukaan rasa (Skala 1-9).
| Perlakuan | Mean | Grouping (Tukey) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| 0% (Kontrol) | 7.09 | A | Sangat Disukai |
| 15% | 6.88 | A | Sama Disukainya dgn Kontrol |
| 10% | 6.68 | A B | |
| 5% | 6.56 | A B | |
| 20% | 6.20 | A B | |
| 25% | 5.68 | B | Mulai Tidak Disukai (Terlalu Dominan) |
Temuan: Penambahan 15% kluwek tidak merusak rasa asli kaldu jamur.
Hasil Sensori: Kesukaan AROMA (P-Value = 0.026)
Panelis (N=26) menilai kesukaan aroma (Skala 1-9).
| Perlakuan | Mean | Grouping (Tukey) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| 15% | 7.16 | A | Aroma Paling Disukai |
| 0% (Kontrol) | 6.92 | A B | |
| 10% | 6.76 | A B | |
| 5% | 6.68 | A B | |
| 20% | 6.52 | A B | |
| 25% | 6.20 | B | Aroma Kluwek Terlalu Kuat |
Temuan: Aroma earthy kluwek pada 15% memberi sinergi positif dan kompleksitas yang disukai panelis.
Hasil Sensori: Kesukaan WARNA (P-Value = 0.004)
Panelis (N=26) menilai kesukaan warna (Skala 1-9).
| Perlakuan | Mean | Grouping (Tukey) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| 15% | 6.96 | A | Warna Paling Disukai |
| 20% | 6.68 | A | Disukai |
| 10% | 6.64 | A B | |
| 0% (Kontrol) | 6.51 | A B | (Dianggap Terlalu Pucat) |
| 5% | 6.32 | A B | |
| 25% | 5.92 | B | (Dianggap Terlalu Gelap) |
Temuan: Panelis lebih menyukai warna yang lebih gelap (15-20%) karena dianggap lebih "kaya rasa" dibanding kontrol yang pucat.
Hasil Kunci: Penerimaan KESELURUHAN (P-Value = 0.012)
Panelis (N=26) menilai penerimaan keseluruhan (Skala 1-9).
| Perlakuan | Mean | Grouping (Tukey) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| 15% | 7.08 | A | Penerimaan Tertinggi |
| 0% (Kontrol) | 6.94 | A B | |
| 10% | 6.92 | A B | |
| 5% | 6.72 | A B | |
| 20% | 6.28 | A B | |
| 25% | 6.20 | B | Penerimaan Turun Signifikan |
Temuan: 15% adalah "titik temu" optimal; stabil secara fisik, rasa setara kontrol, namun aroma dan warna lebih disukai.
Kesimpulan
- Penambahan bubuk kluwek berpengaruh NYATA terhadap semua parameter (Kadar Air, Higroskopisitas, Warna L*a*, dan Sensori). Hipotesis Diterima.
- Kluwek menurunkan kadar air dan menurunkan higroskopisitas secara signifikan, membuktikan potensinya sebagai agen anti-gumpal alami.
- Kluwek menurunkan kecerahan (L*) dan meningkatkan kemerahan (a*) secara signifikan.
- Perlakuan terbaik adalah 15% Bubuk Kluwek. Formulasi ini memiliki stabilitas fisik terbaik (higroskopisitas rendah) sekaligus penerimaan sensori keseluruhan tertinggi (Mean 7.08).
Saran
Saran Akademis
- Analisis SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk observasi morfologi partikel & jembatan cair.
- Studi Umur Simpan (Shelf-Life) aktual untuk memvalidasi pencegahan caking dalam jangka panjang.
- Menguji Aktivitas Antioksidan formulasi untuk melihat potensi penghambatan ketengikan.
Saran Praktis
- Industri dapat menggunakan 15% bubuk kluwek sebagai aditif fungsional "clean-label" 3-in-1 (Anti-kempal, Pewarna, Perisa).
- Direkomendasikan untuk bumbu yang memerlukan warna cokelat pekat (bumbu rawon, semur, kaldu sapi).
- Produk harus dikemas dalam kemasan barrier kedap air dan kedap cahaya (opak).
Terima Kasih
Atas perhatian Bapak/Ibu Dosen.
Sesi Tanya Jawab
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya


























Daftar Komentar